Kapal terbakar di Bangladesh, 11 orang tewas
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah kapal dengan penumpang para buruh yang membawa anak-anaknya, terbakar dan terbalik di sebuah sungai di timur laut Bangladesh, semalam. Setidaknya 11 orang tewas dan beberapa orang lainnya dinyatakan hilang.
Menurut pihak kepolisian setempat, Selasa (4/2/2014), kapal itu diduga mengakut sekitar 100 orang dari tambang batu di sepanjang Sungai Surma , di Kota Chhatak. Sumber kebakaran kapal diduga berasal dari api kompor minyak tanah.
”Mereka melompat ke sungai karena panik. Sejauh ini, kami menemukan 11 jenazah dengan kondisi terbakar. Lebih dari 60 orang yang bisa berenang telah diselamatkan dalam kondisi masih hidup,” kata Kepala polisi setempat, Harunur Rashid kepada AFP.
Menurut Rashid, beberapa orang yang hilang, sebagian adalah anak-anak. Kecelakaan kapal bukan kali ini saja terjadi di Bangladesh. Pada bulan Maret 2012, sebanyak 147 orang tewas, ketika sebuah kapal penumpang tenggelam di Sungai Meghna setelah bertabrakan dengan kapal kargo.
Para pejabat Angkatan Laut Bangladesh, mengatakan lebih dari 95 persen dari ratusan ribu kapal kecil dan sedang di negara itu tidak memenuhi standar keselamatan minimum.
Menurut pihak kepolisian setempat, Selasa (4/2/2014), kapal itu diduga mengakut sekitar 100 orang dari tambang batu di sepanjang Sungai Surma , di Kota Chhatak. Sumber kebakaran kapal diduga berasal dari api kompor minyak tanah.
”Mereka melompat ke sungai karena panik. Sejauh ini, kami menemukan 11 jenazah dengan kondisi terbakar. Lebih dari 60 orang yang bisa berenang telah diselamatkan dalam kondisi masih hidup,” kata Kepala polisi setempat, Harunur Rashid kepada AFP.
Menurut Rashid, beberapa orang yang hilang, sebagian adalah anak-anak. Kecelakaan kapal bukan kali ini saja terjadi di Bangladesh. Pada bulan Maret 2012, sebanyak 147 orang tewas, ketika sebuah kapal penumpang tenggelam di Sungai Meghna setelah bertabrakan dengan kapal kargo.
Para pejabat Angkatan Laut Bangladesh, mengatakan lebih dari 95 persen dari ratusan ribu kapal kecil dan sedang di negara itu tidak memenuhi standar keselamatan minimum.
(mas)