Serbu sarang pembuat bom, pasukan Filipina bunuh 37 militan
A
A
A
Sindonews.com –Serangan pasukan Filipina dalam dua hari berturut-turut, telah menewaskan sedikitnya 37 militan Islam. Pasukan Filipina juga menangkap sebagian dari kelompok militan, serta menyita fasilitas pembuat bom.
Para pejabat militer Filipina, pada Kamis (30/1/2014),mengatakan, bahwa pasukan Filipina merebut wilayah yang diklaim sebagai sarang para pembuat bom. Terutama, di dua desa di Provinsi Maguindanao.
Menurut juru bicara militer Filipina, Kolonel Dickson Hermoso, satu tentara tewas dan 12 lainnya terluka oleh bom yang tersembunyi di sekitar masjid selama pertempuran berlangsung. ”Ini seperti sebuah pabrik bom,” kata Hermoso.
“Kami tidak bernegosiasi dengan kelompok-kelompok seperti ini, yang mengancam warga sipil tak berdosa. Kami mengejar mereka untuk menegakkan hukum,” lanjut Hermoso, seperti dilansir al-Jazeera.
Presiden Filipina, Benigno Aquino III, mengatakan militernya melancarkan serangan untuk melindungi desa setelah militan dari kelompok Bangsamoro Islamic Freedom Movement melancarkan serangan di provinsi setempat.
Sementara itu, Abu Misry , juru bicara militan pemberontak, mengakui sebagian wilayah yang mereka duduki telah direbut pasukan pemerinta. Tapi, dia membantah adanya militan yang tewas dan ditangkap. Sebaliknya, dia mengklaim telah melukai tujuh tentara dengan tembakan roket.
”Mereka dapat mengambil kamp kami, tetapi jika mereka tidak menangkap kami, mereka tidak bisa menghentikan jihad kami,” kata Misry kantor berita AP melalui telepon.
Para pejabat militer Filipina, pada Kamis (30/1/2014),mengatakan, bahwa pasukan Filipina merebut wilayah yang diklaim sebagai sarang para pembuat bom. Terutama, di dua desa di Provinsi Maguindanao.
Menurut juru bicara militer Filipina, Kolonel Dickson Hermoso, satu tentara tewas dan 12 lainnya terluka oleh bom yang tersembunyi di sekitar masjid selama pertempuran berlangsung. ”Ini seperti sebuah pabrik bom,” kata Hermoso.
“Kami tidak bernegosiasi dengan kelompok-kelompok seperti ini, yang mengancam warga sipil tak berdosa. Kami mengejar mereka untuk menegakkan hukum,” lanjut Hermoso, seperti dilansir al-Jazeera.
Presiden Filipina, Benigno Aquino III, mengatakan militernya melancarkan serangan untuk melindungi desa setelah militan dari kelompok Bangsamoro Islamic Freedom Movement melancarkan serangan di provinsi setempat.
Sementara itu, Abu Misry , juru bicara militan pemberontak, mengakui sebagian wilayah yang mereka duduki telah direbut pasukan pemerinta. Tapi, dia membantah adanya militan yang tewas dan ditangkap. Sebaliknya, dia mengklaim telah melukai tujuh tentara dengan tembakan roket.
”Mereka dapat mengambil kamp kami, tetapi jika mereka tidak menangkap kami, mereka tidak bisa menghentikan jihad kami,” kata Misry kantor berita AP melalui telepon.
(mas)