Pencari suaka mengaku disiksa AL Australia
A
A
A
Sindonews.com – Pencari suaka yang berusaha mencapai Australia mengaku, bahwa anggota Angkatan Laut Australia melakukan pelecehan verbal dan penganiayaan fisik saat kapal mereka ditarik kembali ke Indonesia.
Salah satu pencari suaka asal Sudan, Yousif Ibrahim (28), mengaku diborgol, dilecehkan, dan ditendang dengan sepatu selama perjalanan mereka kembali ke Indonesia. Ia juga menuturkan, empat pencari suaka lainnya dipaksa untuk memegang pipa panas di perahu mereka, sebagai hukuman karena ingin pergi ke toilet.
"Saat kami meminta air, mereka tidak mau memberikan. Mereka memanggil kami dengan kata-kata yang tidak manusiawi, seperti pengungsi ilegal dan monyet dari Afrika," kata Ibrahim pada AFP di Kupang. Bahkan, menurut Ibrahim, personel Angkatan Laut Australia tak mau mengobati dua anak yang tengah sakit.
Ibrahim bersama dengan 45 imigran lain, yang sebagian besar dari Somalia dan Sudan, berangkat dari Indonesia menuju Australia dengan menyeberangi lautan ganas. “Di sebuah pulau di perairan Australia, kapal imigran ditarik kembali ke perairan Indonesia,” katanya, Rabu (8/1/2014).
Menteri Imigrasi Australia, Scott Morrison, menolak untuk mengomentari klaim ini. Tapi, ia bersikeras bahwa personel Australia bertindak dengan "tingkat profesionalisme tinggi".
Salah satu pencari suaka asal Sudan, Yousif Ibrahim (28), mengaku diborgol, dilecehkan, dan ditendang dengan sepatu selama perjalanan mereka kembali ke Indonesia. Ia juga menuturkan, empat pencari suaka lainnya dipaksa untuk memegang pipa panas di perahu mereka, sebagai hukuman karena ingin pergi ke toilet.
"Saat kami meminta air, mereka tidak mau memberikan. Mereka memanggil kami dengan kata-kata yang tidak manusiawi, seperti pengungsi ilegal dan monyet dari Afrika," kata Ibrahim pada AFP di Kupang. Bahkan, menurut Ibrahim, personel Angkatan Laut Australia tak mau mengobati dua anak yang tengah sakit.
Ibrahim bersama dengan 45 imigran lain, yang sebagian besar dari Somalia dan Sudan, berangkat dari Indonesia menuju Australia dengan menyeberangi lautan ganas. “Di sebuah pulau di perairan Australia, kapal imigran ditarik kembali ke perairan Indonesia,” katanya, Rabu (8/1/2014).
Menteri Imigrasi Australia, Scott Morrison, menolak untuk mengomentari klaim ini. Tapi, ia bersikeras bahwa personel Australia bertindak dengan "tingkat profesionalisme tinggi".
(esn)