Wajah toleransi Islam, bunga putri Mahathir untuk umat Kristen

Senin, 06 Januari 2014 - 12:32 WIB
Wajah toleransi Islam,...
Wajah toleransi Islam, bunga putri Mahathir untuk umat Kristen
A A A
Sindonews.com – Di saat ratusan warga Muslim di Kuala Lumpur, menggelar demo untuk memprotes gereja-gereja atas penggunaan kata “Allah” untuk menyebut Tuhan, kelompok Muslim lainnya melakukan aksi sebaliknya.

Sejumlah aktivis Muslim di Klang, Selangor, justru memberi karangan bunga untuk kaum Kristen yang menjalani misa Minggu kemarin. Mereka hendak melawan arus protes, untuk menunjukkan toleransi umat Muslim di Malaysia.

Salah satu aktivis yang ikut membagikan karangan bunga di Gereja Our Lady of Lourdes, Klang, Malaysia, adalah Datin Paduka Marina Mahathir. Dia adalah putri dari Tun Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia.

Dia mengkritik tindakan penyitaan ratusan Alkitab yang masih menggunakan kata “Allah”, beberapa hari lalu. Tindakan itu, katanya, telah mencoreng Malaysia. ”Kita sekarang dikenal sebagai negara yang menyita Alkitab,” katanya di luar gereja, seperti dikutiThemalaysianinsider, Senin (6/1/2014).

Marina yang membawa karangan bunga tiba di gereja itu, bersama para aktivis dari organisasi non-pemerintah (NGO) Sisters in Islam (SIS). ”Kami di sini untuk menunjukkan solidaritas dengan jemaat (gereja). Banyak dari kita di sini adalah Muslim, dan kami percaya bahwa Islam adalah agama damai,” ucapnya.

Marina memberikan karangan bunga kepada Pastor Michael Chua. Aksi solidaritas itu disambut tepuk tangan para jemaat gereja.

Aksi solidaritas itu terjadi, setelah pagi harinya, sekitar 100 orang dan para tokoh organisasi politik Sekretariat Solidaritas Muslim Klang, menggelar demonstrasi damai di lapangan Sultan Sulaiman,untuk memprotes penggunaan kata "Allah” oleh Pastor Lawrence Andrew, yang juga editor Herald.

Mereka mendesak pastor itu untuk meminta maaf secara terbuka, karena melawan putusan pengadilan dan dekrit Sultan Selangor, yang isinya, warga non-Muslim dilarang menggunakan kata “Allah” untuk menyebut Tuhan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6834 seconds (0.1#10.140)