Sumpah tahun baru Putin: Habisi semua teroris
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam pidato menjelang Tahun Baru 2014, Selasa (31/12/2013), bersumpah, bahwa dia akan menumpas semua teroris di Rusia.
Sumpah Putin itu, sebagai bentuk kemarahannya atas dua bom beruntun yang mengguncang Kota Volgograd, dengan korban tewas mencapai 34 orang.
”Halo saudara-saudara, kita menundukkan kepala kita di depan korban tindakan teror yang mengerikan. Saya yakin kami akan terus kuat dan konsisten menumpas semua teroris sampai mereka hancur total,” kata Putin, seperti dikutip Interfax.
Bom pertama mengguncang stasiun kereta api utama Kota Volgograd selatan yang menewaskan 18 orang pada Minggu (29/12/2013). Hany berselang beberapa jam, bom kedua mengguncang bus listrik pada Senin (30/12/2013) yang menewaskann 16 orang.
Dua serangan bom itu, dianggap sebagai serangan paling mematikan di Rusia, sejak serangan bunuh diri di Bandara Domodedovo, Moskow, pada Januari 2011. Serangan di bandara itu diklaim dilakukan gerilyawan Islam dari Kaukasus Utara, yang menewaskan 37 orang.
Insiden dua bom berturut-turut itu, telah membuat Pemerintah Rusia panik. Di mana, Presiden Putin sebelumnya telah memerintahkan agar keamanan di stasiun kereta api dan bandara di seluruh Rusia diperketat.
Sejatinya, jauh hari sebelum serangan dua bom beruntun terjadi, Pemerintah Rusia telah menerima ancaman dari kelompok gerilyawan yang bersumpah mengacaukan upacara pembukaan Olimpiade pada 7 Februari 2014. Dalam ancaman itu, kelompok tersebut terang-terangan akan menargetkan warga sipil.
Sumpah Putin itu, sebagai bentuk kemarahannya atas dua bom beruntun yang mengguncang Kota Volgograd, dengan korban tewas mencapai 34 orang.
”Halo saudara-saudara, kita menundukkan kepala kita di depan korban tindakan teror yang mengerikan. Saya yakin kami akan terus kuat dan konsisten menumpas semua teroris sampai mereka hancur total,” kata Putin, seperti dikutip Interfax.
Bom pertama mengguncang stasiun kereta api utama Kota Volgograd selatan yang menewaskan 18 orang pada Minggu (29/12/2013). Hany berselang beberapa jam, bom kedua mengguncang bus listrik pada Senin (30/12/2013) yang menewaskann 16 orang.
Dua serangan bom itu, dianggap sebagai serangan paling mematikan di Rusia, sejak serangan bunuh diri di Bandara Domodedovo, Moskow, pada Januari 2011. Serangan di bandara itu diklaim dilakukan gerilyawan Islam dari Kaukasus Utara, yang menewaskan 37 orang.
Insiden dua bom berturut-turut itu, telah membuat Pemerintah Rusia panik. Di mana, Presiden Putin sebelumnya telah memerintahkan agar keamanan di stasiun kereta api dan bandara di seluruh Rusia diperketat.
Sejatinya, jauh hari sebelum serangan dua bom beruntun terjadi, Pemerintah Rusia telah menerima ancaman dari kelompok gerilyawan yang bersumpah mengacaukan upacara pembukaan Olimpiade pada 7 Februari 2014. Dalam ancaman itu, kelompok tersebut terang-terangan akan menargetkan warga sipil.
(mas)