Bom bunuh diri di stasiun kereta Rusia, 13 tewas
A
A
A
Sindonews.com – Seorang wanita melakukan aksi bom bunuh diri di sebuah stasiun kereta api di Rusia selatan, Minggu (29/12/2013) siang. Menurut Komite Anti Terorisme Nasional Rusia, aksi teror ini menewaskan 13 orang.
Selain menewaskan 13 orang, ledakan bom juga melukai puluhan orang yang berada di sekitar lokasi ledakan. Ledakan ini terjadi di Volgograd, sebuah kota dekat wilayah Kaukasus Utara, yang kerap dilanda aksi kekerasan.
Seperti dilaporkan Xinhua, wanita pelaku bom bunuh diri itu meledakkan dirinya di depan pintu deteksi logam, di pintu masuk utama stasiun kereta api. Setelah terjadinya ledakan, polisi langsung menutup lokasi kejadian dan menyelidiki peristiwa ini.
"Departemen investigasi dari Komite Investigasi (IC) untuk wilayah Volgograd meluncurkan penyelidikan kasus kriminal dalam kaitannya dengan ledakan, di mana menurut laporan wal tidak kurang dari 13 orang tewas," kata juru bicara IC, Vladimir Markin.
Ini bukan aksi bom bunuh diri pertama di daerah itu. Pada Oktober lalu, seorang wanita juga melakukan serangan bom bunuh diri. Aksi nekad tersebut dilakukan di sebuah bus di Volgograd dan menewaskan tujuh orang, serta melukai puluhan lainnya.
Pelaku kemudian diidentifikasi sebagai istri dari Dmitry Sokolov, seorang pria yang tinggal di pinggiran kota Moskow yang bergabung dengan kelompok pemberontak di Dagestan.
Pada September silam, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan situasi di Kaukasus Utara tetap menjadi tantangan bagi keamanan negara itu. Dia meminta semua departemen penegakan hukum harus dimobilisasi untuk mempertahankan hukum, ketertiban, dan perdamaian di kawasan itu.
Selain menewaskan 13 orang, ledakan bom juga melukai puluhan orang yang berada di sekitar lokasi ledakan. Ledakan ini terjadi di Volgograd, sebuah kota dekat wilayah Kaukasus Utara, yang kerap dilanda aksi kekerasan.
Seperti dilaporkan Xinhua, wanita pelaku bom bunuh diri itu meledakkan dirinya di depan pintu deteksi logam, di pintu masuk utama stasiun kereta api. Setelah terjadinya ledakan, polisi langsung menutup lokasi kejadian dan menyelidiki peristiwa ini.
"Departemen investigasi dari Komite Investigasi (IC) untuk wilayah Volgograd meluncurkan penyelidikan kasus kriminal dalam kaitannya dengan ledakan, di mana menurut laporan wal tidak kurang dari 13 orang tewas," kata juru bicara IC, Vladimir Markin.
Ini bukan aksi bom bunuh diri pertama di daerah itu. Pada Oktober lalu, seorang wanita juga melakukan serangan bom bunuh diri. Aksi nekad tersebut dilakukan di sebuah bus di Volgograd dan menewaskan tujuh orang, serta melukai puluhan lainnya.
Pelaku kemudian diidentifikasi sebagai istri dari Dmitry Sokolov, seorang pria yang tinggal di pinggiran kota Moskow yang bergabung dengan kelompok pemberontak di Dagestan.
Pada September silam, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan situasi di Kaukasus Utara tetap menjadi tantangan bagi keamanan negara itu. Dia meminta semua departemen penegakan hukum harus dimobilisasi untuk mempertahankan hukum, ketertiban, dan perdamaian di kawasan itu.
(esn)