China bantah bobol komputer 5 Kemlu Eropa jelang KTT G-20
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah China membatah isi laporan FireEye Inc, perusahaan keamanan komputer Amerika Serikat (AS) yang menuding bahwa sejumlah peretas China menyadap komputer dari lima kementerian luar negeri Eropa, sebelum konferensi tingkat tinggi (KTT) G-20 digelar September 2013 lalu, Selasa (10/12/2013).
"Perusahaan keamanan AS nampaknya tertarik untuk ikut bermain dengan apa yang disebut ancaman dunia maya dari China. Tapi sayangnya bukti yang mereka sodorkan lemah dan diragukan oleh banyak kalangan profesional," ungkap Hong Lei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti dilansir Xinhua.
"Mereka mencoba mencuri perhatian dengan mengungkapkan sejumlah fakta palsu yang tidak mendukung dalam kerjasama keamanan internasional baik dari sisi kualifikasi secara profesional dan reputasi perusahaan mereka," imbuh Lei.
Lei menegaskan, China dengan tegas akan menjaga keamanan dunia maya dan menentang segala bentuk peretasan di dunia maya. Guna mendukung hal tersebut, China telah merumuskan aturan memerangi tindakan tersebut untuk menanggulangi kejahatan di dunia maya.
Sebelumnya FireEye Inc mengungkapkan, para peretas menyusup jaringan komputer kementerian lima kementerian luar negeri Eropa, sebelum KTT G20 digelar. Mereka mengirimkan email kepada staf berisi file berjudul ‘US_military_options_in_Syria’. Ketika penerima membuka file-file yang dikirim itu, computer mereka dimasuki kode berbahaya. Penelitian untuk mengungkap sepak terjang para hacker China itu dilakukan sekitar seminggu pada akhir Agustus 2013.
"Para hacker China diduga telah mencuri data dari para delegasi Eropa yang mengikuti KTT G-20 di Rusia itu," ungkap Perusahaan keamanan dunia maya yang berbasis di California AS.
"Perusahaan keamanan AS nampaknya tertarik untuk ikut bermain dengan apa yang disebut ancaman dunia maya dari China. Tapi sayangnya bukti yang mereka sodorkan lemah dan diragukan oleh banyak kalangan profesional," ungkap Hong Lei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, seperti dilansir Xinhua.
"Mereka mencoba mencuri perhatian dengan mengungkapkan sejumlah fakta palsu yang tidak mendukung dalam kerjasama keamanan internasional baik dari sisi kualifikasi secara profesional dan reputasi perusahaan mereka," imbuh Lei.
Lei menegaskan, China dengan tegas akan menjaga keamanan dunia maya dan menentang segala bentuk peretasan di dunia maya. Guna mendukung hal tersebut, China telah merumuskan aturan memerangi tindakan tersebut untuk menanggulangi kejahatan di dunia maya.
Sebelumnya FireEye Inc mengungkapkan, para peretas menyusup jaringan komputer kementerian lima kementerian luar negeri Eropa, sebelum KTT G20 digelar. Mereka mengirimkan email kepada staf berisi file berjudul ‘US_military_options_in_Syria’. Ketika penerima membuka file-file yang dikirim itu, computer mereka dimasuki kode berbahaya. Penelitian untuk mengungkap sepak terjang para hacker China itu dilakukan sekitar seminggu pada akhir Agustus 2013.
"Para hacker China diduga telah mencuri data dari para delegasi Eropa yang mengikuti KTT G-20 di Rusia itu," ungkap Perusahaan keamanan dunia maya yang berbasis di California AS.
(esn)