Kelompok jihad culik 50 anggota suku Kurdi
A
A
A
Sindonews.com - Kelompok Jihad Suriah dalam tiga hari terakhir dilaporkan telah menculik 50 warga Kurdi di Suriah. Demikian seperti diungkapan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang bebasis di Inggris, Kamis (5/12/2013).
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, aksi penculikan tersebut terjadi setelah pecah pertempuran besar antara para pejuang suku Kurdi melawan kelompok jihadis, terutama dengan kelompok Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) di wilayah utara Suriah.
"Dalam tiga hari terakhir, ISIL telah menculik sedikitnya 51 orang anggota suku Kurdi di Kota Minbej dan Jarablus," ungkap Rami Abdel Rahman, Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dalam sebuah pernyataan.
"Di antara para sandera terdapat sembilan anak-anak dan wanita," imbuh Rahman tanpa merinci darimana asal para korban.
Minbej dan Jarablus adalah dua wilayah yang berada di Provinsi Aleppo, kedua wilayah tersebut merupakan rumah bagi minoritas Kurdi di Suriah.
Aksi penculikan terjadi setelah para pejuang Kurdi mulai terdesak ke wilayah timur Suriah, kemunduran tersebut merupakan imbas dari kekalahan suku Kurdi melawan pemberontak Suriah dalam pertempuran panjang dalam beberapa bulan terakhir.
"Setelah menguasai wilayah tersebut, pemberontak mulai mengepung wilayah Kurdi di Aleppo, wilayah tersebut perjuangan suku Kurdi mulai melemah," ungkap Rahman.
Penculikan ini bukan yang pertama, Juli lalu, ISIL telah menculik sekitar 200 warga sipil Kurdi dari Tal Aran dan Tal Hassel yang masih berada di Provinsi Aleppo. Namun, hingga kini hanya sedikit dari para sandera yang telah dibebaskan.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, aksi penculikan tersebut terjadi setelah pecah pertempuran besar antara para pejuang suku Kurdi melawan kelompok jihadis, terutama dengan kelompok Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) di wilayah utara Suriah.
"Dalam tiga hari terakhir, ISIL telah menculik sedikitnya 51 orang anggota suku Kurdi di Kota Minbej dan Jarablus," ungkap Rami Abdel Rahman, Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dalam sebuah pernyataan.
"Di antara para sandera terdapat sembilan anak-anak dan wanita," imbuh Rahman tanpa merinci darimana asal para korban.
Minbej dan Jarablus adalah dua wilayah yang berada di Provinsi Aleppo, kedua wilayah tersebut merupakan rumah bagi minoritas Kurdi di Suriah.
Aksi penculikan terjadi setelah para pejuang Kurdi mulai terdesak ke wilayah timur Suriah, kemunduran tersebut merupakan imbas dari kekalahan suku Kurdi melawan pemberontak Suriah dalam pertempuran panjang dalam beberapa bulan terakhir.
"Setelah menguasai wilayah tersebut, pemberontak mulai mengepung wilayah Kurdi di Aleppo, wilayah tersebut perjuangan suku Kurdi mulai melemah," ungkap Rahman.
Penculikan ini bukan yang pertama, Juli lalu, ISIL telah menculik sekitar 200 warga sipil Kurdi dari Tal Aran dan Tal Hassel yang masih berada di Provinsi Aleppo. Namun, hingga kini hanya sedikit dari para sandera yang telah dibebaskan.
(esn)