Di penjara rahasia ini, pembangkang Korut diperkosa & dibunuh

Kamis, 05 Desember 2013 - 12:14 WIB
Di penjara rahasia ini,...
Di penjara rahasia ini, pembangkang Korut diperkosa & dibunuh
A A A
Sindonews.com – Bangunan-bangunan di lokasi rahasia di Korea Utara (Korut) ini bernama Yodok dan Kwalinso. Di kompleks bangunan penjara rahasia itu, lebih dari 50 ribu tahanan diperlakukan secara tidak manusiawi.

Amnesty International merilis gambar satelit dari kamp-kamp penjara rahasia Korut. Setiap ruang tahanan diketahui luasnya 4x3,5 meter persegi. Ada dua unit kamp penjara rahasia yang dipublikasikan.

Kamp ini dikelilingi oleh pagar ganda, dan banyak pos-pos jaga. Setiap akses dibatasi dua gerbang. Di kamp-kamp penjara rahasia itu, menurut Amnesty Internasional para tahanan yang rata-rata para pembangkang Pemerintah Korut dipukuli secara teratur, diperkosa, bahkan ada yang harus menggali kuburannya sendiri.

Foto-foto satelit kamp-kamp penjara rahasia Korut diambil Mei 2013. Khusus di kamp penjara Kwalinso 16, para tahanan melakukan kerja paksa.

Sejumlah mantan tahanan dan pejabat yang melarikan diri dari kamp mengungkap kondisi kengerian di kamp-kamp penjara rahasia tersebut.

Mengutip laman news.com.au, Kamis (5/12/2013), seorang mantan pejabat keamanan kamp Kwanliso 16, yang diidentifikasi sebagai Lee, mengungkapkan, bahwa penjaga kamp melakukan siksaan secara brutal kepada tahanan yang dieksekusi.

”Para tahanan dipaksa untuk menggali kuburan mereka sendiri, dan kemudian dibunuh dengan pukulan palu ke leher mereka,” kata Lee. Dia juga menyaksikan petugas tahanan mencekik tahanan dan kemudian memukul mereka sampai mati dengan tongkat kayu.

Lee juga mengungkap kekerasan seksual yang dialami para tahanan perempuan. ”Setelah malam 'servis' untuk para pejabat, para wanita harus mati karena rahasia tidak bisa diumbar,” kata Lee. ”Hal ini terjadi di sebagian besar kamp-kamp penjara politik.”

Kim Young -soon, mantan tahanan di Kamp 15 pada tahun 1980 hingga 1989, menyaksikan kematian dua tahanan yang tertangkap, karena mencoba untuk melarikan diri. ”Mereka dibawa ke panggung setelah mereka dipukuli,” katanya. ”Para tahanan diikat ke kayu pancang dan ditembak tiga kali di kepala mereka, dada dan kaki.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0845 seconds (0.1#10.140)