Program nuklir dibatasi, Iran tetap bangun reaktor Arak
A
A
A
Sindonews.com – Dalam kesepakatan antara Iran dan negara–negara P5+1, Iran harus membatasi kegiatan terkait program nuklirnya. Namun, Pemerintah Iran, ternyata tetap melanjutkan pembangunan reaktor nuklir di Arak.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif pada Rabu (27/11/2013), mengatakan, bahwa kesepakatan dengan negara-negara Barat memang berisi penghentian kegiatan nuklir. Termasuk aktivitas yang membuat program nuklir di reaktor Arak lebih maju.
Zarif mengklaim lanjutan pembangunan reaktor Arak tidak berpengaruh apa pun. ”Kapasitas di situs Arak tidak akan meningkat. Ini berarti tidak ada bahan bakar nuklir baru yang akan diproduksi dan tidak ada instalasi baru yang akan dipasang. Namun, pembangunan atau konstruksi di sana akan terus dilakukan,” kata Zarif yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi Iran, Press TV.
Teks kesepakatan antara Iran dan negara P5+1 (Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Perancis dan Jerman) dinilai para ahli masih bias. Hal itu bisa menjadi celah bagi Teheran untuk membangun reaktor nuklir dan menginstalnya.
Pemerintah Teheran pernah mengatakan, pihaknya bisa membuka reaktor paling cepat tahun berikutnya. Namun, itu untuk tujuan medis. Sedangkan negara-negara Barat curiga yang dilakukan Iran bisa memproduksi plutonium, bahan selain uranium yang menjadi inti fisil bom atom atau bom nuklir.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif pada Rabu (27/11/2013), mengatakan, bahwa kesepakatan dengan negara-negara Barat memang berisi penghentian kegiatan nuklir. Termasuk aktivitas yang membuat program nuklir di reaktor Arak lebih maju.
Zarif mengklaim lanjutan pembangunan reaktor Arak tidak berpengaruh apa pun. ”Kapasitas di situs Arak tidak akan meningkat. Ini berarti tidak ada bahan bakar nuklir baru yang akan diproduksi dan tidak ada instalasi baru yang akan dipasang. Namun, pembangunan atau konstruksi di sana akan terus dilakukan,” kata Zarif yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi Iran, Press TV.
Teks kesepakatan antara Iran dan negara P5+1 (Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Perancis dan Jerman) dinilai para ahli masih bias. Hal itu bisa menjadi celah bagi Teheran untuk membangun reaktor nuklir dan menginstalnya.
Pemerintah Teheran pernah mengatakan, pihaknya bisa membuka reaktor paling cepat tahun berikutnya. Namun, itu untuk tujuan medis. Sedangkan negara-negara Barat curiga yang dilakukan Iran bisa memproduksi plutonium, bahan selain uranium yang menjadi inti fisil bom atom atau bom nuklir.
(mas)