LSM: Israel setujui pembangunan 829 rumah di Tepi Barat
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Israel telah memberikan lampu hijau untuk pembangunan 829 rumah di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel. Demikian diungkapkan, lembaga pengawas non pemerintah Peace Now, Senin (25/11/2013).
"Pembangunan 829 rumah telah disetujui oleh sebuah komite militer Israel yang bertanggung jawab atas keamanan Tepi Barat," ungkap Lior Amihai, seorang pejabat dari Peace Now, seperti dilansir Naharnet.
"Ini merupakan langkah lain yang bakal mengancam gagalnya proses perdamaian Israel-Palestina," ungkap Amilai kepada AFP.
"Ratusan rumah tersebut akan dibangun di sebelah utara Yerussalem di lingkungan pemukiman Givat Zeev , Nofei Prat , Shilo , Givat Salit dan Nokdim," tutur Amilai.
Keputusan Israel tersebut muncul dua pekan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan rencana untuk membangun 20 ribu pemukiman baru di Tepi Barat, Selasa (12/11/2013).
Pembatalan itu terlontar beberapa jam setelah bocornya rencana pembangunan pemukiman yang menuai kritik keras dari Amerika Serikat (AS) dan Palestina.
Netanyahu mengatakan kepada Menteri Perumahan Israel, Uri Ariel bahwa rencana pembangunan pemukiman tersebut bakal mengalihkan perhatian atas usahanya untuk meyakinkan kekuatan dunia agar tidak menandatangani kesepakatan dengan Iran terkait dengan program nuklirnya.
"Pembangunan 829 rumah telah disetujui oleh sebuah komite militer Israel yang bertanggung jawab atas keamanan Tepi Barat," ungkap Lior Amihai, seorang pejabat dari Peace Now, seperti dilansir Naharnet.
"Ini merupakan langkah lain yang bakal mengancam gagalnya proses perdamaian Israel-Palestina," ungkap Amilai kepada AFP.
"Ratusan rumah tersebut akan dibangun di sebelah utara Yerussalem di lingkungan pemukiman Givat Zeev , Nofei Prat , Shilo , Givat Salit dan Nokdim," tutur Amilai.
Keputusan Israel tersebut muncul dua pekan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan rencana untuk membangun 20 ribu pemukiman baru di Tepi Barat, Selasa (12/11/2013).
Pembatalan itu terlontar beberapa jam setelah bocornya rencana pembangunan pemukiman yang menuai kritik keras dari Amerika Serikat (AS) dan Palestina.
Netanyahu mengatakan kepada Menteri Perumahan Israel, Uri Ariel bahwa rencana pembangunan pemukiman tersebut bakal mengalihkan perhatian atas usahanya untuk meyakinkan kekuatan dunia agar tidak menandatangani kesepakatan dengan Iran terkait dengan program nuklirnya.
(esn)