Iran ngotot tak akan stop pengayaan uranium

Kamis, 21 November 2013 - 16:43 WIB
Iran ngotot tak akan...
Iran ngotot tak akan stop pengayaan uranium
A A A
Sindonews.com – Pemerintah Iran bersikeras, tidak akan berhenti untuk melakukan pengayaan uranium. Pernyataan itu, disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri yang juga kepala negosiator nuklir Iran, Abbas Araghchi, sehari setelah perundingan nuklir dilanjutkan di Jenewa, Swiss.

Araghchi menekankan, bahwa Iran tidak akan tunduk pada kesepakatan negosiasi nuklir, kecuali negara-negara kekuatan dunia atau P5+1 menerima hak Iran untuk memperkaya uranium.

”Tidak ada kesepakatan yang tidak mamasukkan hak untuk pengayaan uranium dari awal sampai akhir,” tulis Araghchi via akun Twitter-nya, seperti dikutip kantor berita IRNA, Kamis (21/11/2013).

”Prinsip pengayaan tidak bisa ditawar, tapi kita bisa membahas volume, tingkat dan lokasi,” lanjut tweet Araghchi. Kemarin, Iran dan negara P5+1, yang terdiri dari Amerika Serikat , Rusia, China, Inggris, Perancis dan Jerman kembali bernegosiasi di Jenewa, Swiss.

Dalam siaran stasiun televisi Pemerintah Iran, Araghchi mengatakan, bahwa Iran telah kehilangan kepercayaan dalam negosiasi nuklir. ’Kami telah kehilangan kepercayaan. Kita tidak bisa memasuki pembicaraan serius sampai kepercayaan dipulihkan. Tapi itu tidak berarti bahwa kita akan
menghentikan negosiasi ,” ujar dia.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan perbedaan yang meruncing dalam negosiasi itu, adalah mencari kesepakatan, di mana Iran diminta untuk membatasi program pengayaan uranium, dan sebagai kompensasinya sanksi atau embargo ekonomi akan dikurangi.

”Ini adalah kesempatan terbaik untuk waktu yang lama, dalam membuat kemajuan pada salah satu masalah yang paling berat untuk urusan kebijakan luar negeri,” kata Hague dalam sebuah konferensi pers di Istanbul.

Seorang perunding senior Amerika Serikat lebih berhati-hati saat berbicara kepada wartawan. ”Saya pikir kita bisa (mendapatkan kesepakatan). Tapi ini sanga sulit. Jika itu mudah dilakukan, itu akan dilakukan sejak lama.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1008 seconds (0.1#10.140)