Ceraikan suami, wanita Suriah 40 tahun pimpin pemberontak

Selasa, 19 November 2013 - 13:16 WIB
Ceraikan suami, wanita Suriah 40 tahun pimpin pemberontak
Ceraikan suami, wanita Suriah 40 tahun pimpin pemberontak
A A A
Sindonews.com – Khowleh binti al-Azwar, 40, seorang ibu dari tujuh anak di Suriah nekat terjun ke medan perang melawan pasukan Presiden Bashar al-Assad. Khowleh bahkan menceraikan suaminya dan memimpin kelompok pemberontak brigade wanita.

Dia mulai angkat senjata sejak Februari 2012. Perubahan sikapnya itu terjadi, ketika ia menghadiri pemakaman seorang dokter atau warga sipil yang ditembak mati. ”Saya melihat tubuh dalam peti mati dan sejak saat itu saya bergabung bersama revolusi, saya mulai mengambil bagian dalam protes hari itu,” katanya seperti dikutip The National, kemarin.

Ketika dia jenuh dengan kondisi politik, dia mulai berseberangan pandangan dengan suaminya yang ia nikahi sejak dia berusia 15 tahun. Sebelum terjun ke medan perang, Khowleh tinggal bersama suami dan anak-anaknya di Hirak.

Pada puncak perbedaan pandangan itu, dia memilih bercerai dengan suaminya dan memimpin brigade wanita untuk memerangi pasukan Assad. Sebagai seorang perempuan, Khowleh dimanfaatkan para pemberontak untuk menyusup ke pangkalan militer dan pos pemeriksaan pasukan Assad. Dia berhasil membantu membebaskan tujuh pria yang ditahan pasukan Assad.

Pernah dia ditangkap dan ditahan selama beberapa hari. Tapi, dia tidak kapok untuk tetap ikut berperang melawan pasukan Assad. Pada awal tahun 2012, Khowleh mulai menyelundupkan senjata melalui pos pemeriksaan. Karena sepak terjangnya itu, dia dijuluki prajurit wanita Arab. ”Kami diajarkan bagaimana menggunakan senapan di sebagai bagian dari pelatihan pemuda militer kita, " katanya .

"Kami tahu bagaimana (menggunakan senjata) Kalashnikov,dan telah diajari bagaimana cara melemparkan granat tangan yang benar, sehingga tidak sulit bagi kami,” lanjut dia.

Khowleh meninggalkan negaranya akhir tahun lalu, karena tidak ada yang menjaga anak-anaknya. Dia dan anak-anaknya sekarang tinggal di kamp pengungsi, dan ia rindu untuk kembali terjun ke medan perang bersama brigade.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6913 seconds (0.1#10.140)