Mahasiswa di Inggris menang kontes berhubungan seks terbanyak

Jum'at, 15 November 2013 - 17:14 WIB
Mahasiswa di Inggris...
Mahasiswa di Inggris menang kontes berhubungan seks terbanyak
A A A
Sindonews.com – Elina Desaine, 20, meraih £500 atau sekitar Rp9 juta dalam kompetisi online nyeleneh di Inggris. Yakni, kompetisi para mahasiswa yang paling banyak berhubungan seksual.

Bak menang kontes ratu kecantikan, Desaine asal Latvia ini, bangga ketika diberikan mahkota penghargaan, dan uang tunai sebagai pemenang kontes di situs Shagatuni. Tidak hanya uang Rp9 juta, mahasiswa ilmu komputer Universitas Exeter itu juga diberi pasokan alat kontrasepsi setahun, ponsel dan sebuah kotak alkohol.

Saking banyaknya pria yang dia ajak berhubungan badan, Desaine nyaris tidak hafal jumlahnya. Tapi, dia mencoba merilis nama-nama pria itu dalam bukunya.

Dalam kontes paling kontroversial itu, Desiane mengaku, melakukan adegan asusila itu juga di lingkungan kampusnya. Dia bahkan terobsesi merayu salah satu dosennya. Setiap pria yang diajak tidur, dia meminta melakukan tes medis lebih dulu untuk mewaspadai penyakit menular.

”Semua teman-teman saya mempunyai perasaan sama, hanya untuk bersenang-senang,” kata Desaine, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (14/11/2013). Dia yang memproklamirkan diri sebagai “feminis modern” ikut kompetisi aneh itu, karena didorong teman-temannya yang menyebutnya memiliki reputasi dalam hal bersenang-senang.

“Saya berhubungan seks dengan paling sedikit dengan dua atau tiga orang yang berbeda dalam seminggu,” akunya. ”Kadang-kadang saya pergi clubbing bersama seseorang, kemudian ke klub lainnya dengan orang yang berlainan.”

Pencipta website yang menggelar kontes itu, Tom Thurlow, berujar: ”Segera setelah saya melihat entri Elina, saya tahu kami memiliki seorang perempuan yang sangat liar di tangan kami.” “Saya suka fakta bahwa dia mengaku melakukan hal itu juga di ruang komputer kampus.”

Pihak Universtas Exeter mengecam perilaku mahasiswanya, sekaligus kontes itu. ”Kita tentu tidak membenarkan perilaku semacam ini, tetapi perhatian utama kami saat ini adalah untuk mahasiswa dan dampak ini mungkin dirasakannya dalam jangka panjang,” bunyi pernyataan juru bicara kampus itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0683 seconds (0.1#10.140)