Israel setuju kembalikan organ warga Palestina yang mati
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Israel setuju untuk mengembalikan panen organ warga Palestina yang meninggal selama diotopsi lembaga forensik Israel. Demikian diungkapkan Menteri Urusan Sipil Palestina, Hussein al - Sheikh kepada Ma'an kantor berita Palestina, Rabu (14/11/2013).
"Israel akan segera mengembalikan beberapa organ warga Palestina," ungkap Hussein. Sebelumnya, Kepala Abu Kabir, lembaga forensik Israel, Jehuda Hiss, mengaku telah mengambil organ-organ mayat warga Palestina tanpa izin dari keluarga mereka.
"Kami mulai panen kornea. Apapun yang telah terjadi sangat tidak formal. Tak ada izin dari pihak keluarga," ungkap Hiss dalam sebuah sebuah wawancara dengan seorang akademisi Amerika pada tahun 2000 lalu. Wawancara ini dirilis 10 tahun, kemudian pada 2010 lalu dan disiarkan oleh Saluran 2 Tv Israel.
Saluran 2 Tv Israel melaporkan, bahwa ahli forensik telah memanen tulang, kornea mata, katup jantung dan kulit dari tentara Israel, warga Israel dan Palestina, bahkan para pekerja asing yang tewas. Dalam siaran itu, tentara Israel mengaku telah mengambilan organ mereka yang tewas dan mengatakan bahwa mereka tidak melakukan praktek itu lagi.
"Kegiatan ini berakhir satu dekade lalu dan tidak terjadi lagi," ungkap seorang pejabat militer Israel kepada Channel 2. Dalam wawancara tersebut, Kepala lembaga forensik Israel menggungkapkan proses bagaimana dokter akan menutupi kornea mata yang diangkat dari korban tewas.
"Kami menggunakan lem untuk menutup kelopak mata," ungkap Hiss. "Kami tidak akan mengambil kornea dari keluarga yang kami tahu mereka akan membuka kelopak mata kerabat mereka yang tewas," ujarnya.
"Israel akan segera mengembalikan beberapa organ warga Palestina," ungkap Hussein. Sebelumnya, Kepala Abu Kabir, lembaga forensik Israel, Jehuda Hiss, mengaku telah mengambil organ-organ mayat warga Palestina tanpa izin dari keluarga mereka.
"Kami mulai panen kornea. Apapun yang telah terjadi sangat tidak formal. Tak ada izin dari pihak keluarga," ungkap Hiss dalam sebuah sebuah wawancara dengan seorang akademisi Amerika pada tahun 2000 lalu. Wawancara ini dirilis 10 tahun, kemudian pada 2010 lalu dan disiarkan oleh Saluran 2 Tv Israel.
Saluran 2 Tv Israel melaporkan, bahwa ahli forensik telah memanen tulang, kornea mata, katup jantung dan kulit dari tentara Israel, warga Israel dan Palestina, bahkan para pekerja asing yang tewas. Dalam siaran itu, tentara Israel mengaku telah mengambilan organ mereka yang tewas dan mengatakan bahwa mereka tidak melakukan praktek itu lagi.
"Kegiatan ini berakhir satu dekade lalu dan tidak terjadi lagi," ungkap seorang pejabat militer Israel kepada Channel 2. Dalam wawancara tersebut, Kepala lembaga forensik Israel menggungkapkan proses bagaimana dokter akan menutupi kornea mata yang diangkat dari korban tewas.
"Kami menggunakan lem untuk menutup kelopak mata," ungkap Hiss. "Kami tidak akan mengambil kornea dari keluarga yang kami tahu mereka akan membuka kelopak mata kerabat mereka yang tewas," ujarnya.
(esn)