Seniman ini paku kelaminnya saat demo telanjang di Rusia
Seniman ini paku kelaminnya saat demo telanjang di Rusia
A
A
A
Sindonews.com – Pytor Pavlensky, 29, seniman di Rusia melakukan protes dengan cara yang mengerikan. Pria itu menanggalkan pakaian dan memaku alat kelaminnya saat demonstrasi menentang Pemerintah Kremlin atas kekerasan hak berpolitik.
Aksi ekstrim seniman itu dia lakukan di Lapangan Merah. Sebuah video menunjukkan Pavlensky duduk telanjang di luar gedung Mausoleum Lenin. Tubuhnya akhirnya ditutupi dengan selimut oleh petugas polisi. Sedangkan sejumlah orang yang lewat menatap seniman itu dengan tatapan ngeri.
”Pavlensky dibawa ke kantor polisi setelah dirawat di klinik Moskow pusat,” tulis kantor berita negara RIA Novosti, kemarin (10/11/2013).
Para Seniman yang berbasis di Saint Petersburg, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs Grani.ru, bahwa Pavlensky berusaha untuk menarik perhatian atas lambannya Pemerintah Rusia dalam mengatasi keluhan publik atas tindakan keras pemerintah terhadap lawan-lawan politik penguasa.
Aksi ekstrim seniman itu, bukan yang pertama kali. Dia sebelumnya telah melukai bibirnya untuk menentang penangkapan dan penahanan para personel band punk Pussyriot, yang menggelar aksi anti-Kremlin di katedral utama Moskow pada tahun 2011.
Dia juga ditangkap setelah membungkus tubuhnya yang telanjang dengan kawat berduri di luar sebuah gedung pemerintah di Saint Petersburg pada bulan Mei lalu.
Aksi ekstrim seniman itu dia lakukan di Lapangan Merah. Sebuah video menunjukkan Pavlensky duduk telanjang di luar gedung Mausoleum Lenin. Tubuhnya akhirnya ditutupi dengan selimut oleh petugas polisi. Sedangkan sejumlah orang yang lewat menatap seniman itu dengan tatapan ngeri.
”Pavlensky dibawa ke kantor polisi setelah dirawat di klinik Moskow pusat,” tulis kantor berita negara RIA Novosti, kemarin (10/11/2013).
Para Seniman yang berbasis di Saint Petersburg, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs Grani.ru, bahwa Pavlensky berusaha untuk menarik perhatian atas lambannya Pemerintah Rusia dalam mengatasi keluhan publik atas tindakan keras pemerintah terhadap lawan-lawan politik penguasa.
Aksi ekstrim seniman itu, bukan yang pertama kali. Dia sebelumnya telah melukai bibirnya untuk menentang penangkapan dan penahanan para personel band punk Pussyriot, yang menggelar aksi anti-Kremlin di katedral utama Moskow pada tahun 2011.
Dia juga ditangkap setelah membungkus tubuhnya yang telanjang dengan kawat berduri di luar sebuah gedung pemerintah di Saint Petersburg pada bulan Mei lalu.
(mas)
Explore More