Menlu Iran: Negosiasi nuklir masuki tahap sulit
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan, bahwa pembicaraan nuklir Teheran yang dimulai di Jenewa pada Kamis (7/11/2013) bersama negara-negara P5+1 sangat sulit.
Selama ini negara-negara Barat dan Israel mencurigai program nuklir Iran, ditujukan untuk pembuatan senjata. Namun, Republik Islam itu bersikeras, bahwa program nuklirnya hanya untuk mensuplai listrik dan tujuan medis.
”Rekan-rekan saya dan delegasi dari negara-negara P5 +1 mulai negosiasi yang sangat sulit, karena kita telah memasuki fase rinci yang masih sulit,” kata Zarif di halaman Facebook-nya. Reuters melaporkan, Zarif akan melakukan pertemuan dengan Catherine Ashton, Kepala Diplomatik Uni Eropa yang memimpin kelompok P5 +1 (Inggris, China, Perancis , Rusia dan Amerika Serikat ditambah Jerman).
Dia juga akan bertemu dengan Duta Khusus PBB untuk Liga Arab, Lakhdar Brahimi, di Jenewa. ”Saya percaya itu (proses negosiasi), bahkan dimungkinkan untuk mencapai kesepakatan minggu ini, " kata Zarif kepada stasiun televisi 24. ”Tapi saya hanya bisa bicara untuk pihak kita, saya tidak bisa bicara dengan pihak lain.”
Juru bicara Catherine Ashton, Michael Mann, mengatakan bahwa pembicaraan sangat kompleks dan telah memasuki tahap yang serius.
Sedangkan negosiator AS, Wendy Sherman, menyatakan, perundingan itu akan menjadi langkah pertama untuk mengatasi masalah krisis nuklir Teheran itu. Negosiator senior Iran yang juga Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan bahwa babak baru negosiasi nuklir telah diuji untuk mengakhiri krisis tersebut.
Selama ini negara-negara Barat dan Israel mencurigai program nuklir Iran, ditujukan untuk pembuatan senjata. Namun, Republik Islam itu bersikeras, bahwa program nuklirnya hanya untuk mensuplai listrik dan tujuan medis.
”Rekan-rekan saya dan delegasi dari negara-negara P5 +1 mulai negosiasi yang sangat sulit, karena kita telah memasuki fase rinci yang masih sulit,” kata Zarif di halaman Facebook-nya. Reuters melaporkan, Zarif akan melakukan pertemuan dengan Catherine Ashton, Kepala Diplomatik Uni Eropa yang memimpin kelompok P5 +1 (Inggris, China, Perancis , Rusia dan Amerika Serikat ditambah Jerman).
Dia juga akan bertemu dengan Duta Khusus PBB untuk Liga Arab, Lakhdar Brahimi, di Jenewa. ”Saya percaya itu (proses negosiasi), bahkan dimungkinkan untuk mencapai kesepakatan minggu ini, " kata Zarif kepada stasiun televisi 24. ”Tapi saya hanya bisa bicara untuk pihak kita, saya tidak bisa bicara dengan pihak lain.”
Juru bicara Catherine Ashton, Michael Mann, mengatakan bahwa pembicaraan sangat kompleks dan telah memasuki tahap yang serius.
Sedangkan negosiator AS, Wendy Sherman, menyatakan, perundingan itu akan menjadi langkah pertama untuk mengatasi masalah krisis nuklir Teheran itu. Negosiator senior Iran yang juga Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan bahwa babak baru negosiasi nuklir telah diuji untuk mengakhiri krisis tersebut.
(mas)