Bos intelijen Inggris siap ungkap dugaan penyadapan

Kamis, 07 November 2013 - 10:10 WIB
Bos intelijen Inggris...
Bos intelijen Inggris siap ungkap dugaan penyadapan
A A A
Sindonews.com – Kepala intelijen Inggris, untuk pertama kalinya dalam sejarah akan mengungkap dugaan skandal penyadapan di depan publik Kamis (7/11/2013). Dia akan memberikan kesaksian di depan parlemen Inggris, termasuk dugaan penyadapan seperti yang dibocoran whistleblower NSA, Edward Snowden.

Direktur layanan intelijen elektronik Inggris , atau dikenal sebagai MI6, akan datang ke sidang parlemen Inggris yang akan disiarkan langsung untuk publik. Pemerintah Inggris mengklaim, tindakan itu sebagai kemajuan pesat, karena selama ini intlijen Inggris bekerja di balik pintu yang tertutup rapat.

”(Para kepala intelijen) secara klasik beroperasi di belakang tabir,” kata seorang juru bicara pemerintah, dalam pernyataan, seperti dikutip Reuters. ”Tapi mereka bersedia terbuka untuk umum, setelah bertahun-tahun (tertutup). Ini adalah langkah maju dalam hal transparansi.”

Mereka, lanjut juru bicara pemerintah itu, akan mengungkap rincian kerja sama yang erat antara intelijen Inggris dengan National Security Agency (NSA) atau Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat.

Pengungkapan itu, diyakini akan mempermalukan Perdana Menteri Ingris David Cameron, dan para pejabat Inggris lainnya. Tokoh intelijen yang dekat dengan pejabat itu, akan ditanya parlemen apakah program penyadapan global yang menghebohkan dunia itu merupakan pelanggaran privasi atau tidak.

Sementara itu, kelompok kebebasan sipil , yang terdiri dari media dan anggota parlemen, berpendapat bahwa bocoran Snowden tentang skala kegiatan penyadapan GCHQ (Badan Keamanan Nasional Inggris), menunjukkan bahwa telah terjadi pelanggaran privasi yang berlebihan.

Perdana Menteri David Cameron telah menolak rencana pembeberan intelijen Inggris itu. Alasannya, pekerjaan intelijen memang harus dirahasiakan untuk melindungi keamanan nasional Inggris.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0849 seconds (0.1#10.140)