Selama Oktober, gelombang kekerasan di Irak tewaskan 946 orang
A
A
A
Sindonews.com -Pemerintah Irak mengatakan, bulan Oktober lalu merupakan bulan paling mematikan di Irak sejak April 2008 lalu. Menurut data hasil catatan Kementerian Irak, sebanyak 964 orang tewas karena gelombang kekerasan di Irak, selama sebulan itu.
Pada tahun 2008, dalam tempo satu bulan korban tewas akibat gelombang kekerasan mencapai 1.073 jiwa. "Sebanyak 964 warga tewas sepanjang Oktober. Dari jumlah itu, 855 adalah warga sipil, 65 polisi dan 44 tentara," bunyi laporan Kementrian Kesehatan Irak pada Jumat (1/11/2013).
Kementerian Kesehatan Irak mengungkapkan, sebanyak 1.600 orang mengalami luka-luka. Sebanyak 1.445 orang merupakan warga sipil, 88 polisi dan 67 tentara. Selain itu, geimbang kekerasan yang terjadi di Irak juga menewaskan 33 gerilyawan dan sebanyak 167 gerilyawan lainnya ditangkap.
Serangan gerilyawan Irak terus berlanjut di wilayah yang didominasi kaum Sunni. Seperti di wilayah barat Baghdad, Provinsi Anbar hingga ke perbatasan barat Irak yang dekat Suriah, Yordania dan Arab Saudi. Serangan bom bunuh diri telah menambah jumlah korban akibat konflik sektarian di Irak. Misi Bantuan PBB untuk Irak mengatakan, bahwa hampir 6 ribu warga sipil tewas dan lebih dari 14 ribu lainnya terluka sejak Januari hingga September tahun ini.
Sejak awal tahun hingga sekarang, sudah ribuan orang tewas akibat kekerasan di negara yang pernah dipimpin rezim Saddam Hussein tersebut. Gelombang kekerasan di Irak yang tak kunjung berhenti, memicu kekhawatiran, konflik akan kembali seperti pada tahun 2006 dan 2007. Di mana pada tahun-tahun itu, jumlah korban tewas setiap bulannya bisa lebih dari 3 ribu jiwa.
Pada tahun 2008, dalam tempo satu bulan korban tewas akibat gelombang kekerasan mencapai 1.073 jiwa. "Sebanyak 964 warga tewas sepanjang Oktober. Dari jumlah itu, 855 adalah warga sipil, 65 polisi dan 44 tentara," bunyi laporan Kementrian Kesehatan Irak pada Jumat (1/11/2013).
Kementerian Kesehatan Irak mengungkapkan, sebanyak 1.600 orang mengalami luka-luka. Sebanyak 1.445 orang merupakan warga sipil, 88 polisi dan 67 tentara. Selain itu, geimbang kekerasan yang terjadi di Irak juga menewaskan 33 gerilyawan dan sebanyak 167 gerilyawan lainnya ditangkap.
Serangan gerilyawan Irak terus berlanjut di wilayah yang didominasi kaum Sunni. Seperti di wilayah barat Baghdad, Provinsi Anbar hingga ke perbatasan barat Irak yang dekat Suriah, Yordania dan Arab Saudi. Serangan bom bunuh diri telah menambah jumlah korban akibat konflik sektarian di Irak. Misi Bantuan PBB untuk Irak mengatakan, bahwa hampir 6 ribu warga sipil tewas dan lebih dari 14 ribu lainnya terluka sejak Januari hingga September tahun ini.
Sejak awal tahun hingga sekarang, sudah ribuan orang tewas akibat kekerasan di negara yang pernah dipimpin rezim Saddam Hussein tersebut. Gelombang kekerasan di Irak yang tak kunjung berhenti, memicu kekhawatiran, konflik akan kembali seperti pada tahun 2006 dan 2007. Di mana pada tahun-tahun itu, jumlah korban tewas setiap bulannya bisa lebih dari 3 ribu jiwa.
(esn)