Elite politik di Jakarta sasaran penyadapan Australia
A
A
A
Sindonews.com – Media Australia mengungkap operasi spionase Australia terhadap Indonesia. Elite politik di Jakarta, disebut-sebut menjadi sasaran empuk penyadapan intelijen Australia.
Demikian laporan Sidney Morning Herald, pada Kamis (31/10/2013). Media itu mengutip sumber, yang diketahui seorang mantan perwira intelijen Australia. Mantan perwira itu mengetahui persis operasi penyadapan Australia yang dilakukan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Mantan perwira intelijen Australia itu, mengatakan fasilitas intersepsi di Kedutaan Besar Australia di Jakarta memainkan peran penting dalam mengumpulkan data intelijen. Terutama terkait ancaman teroris dan penyelundupan manusia. ”Tetapi fokus utama adalah politik, diplomatik dan ekonomi,” katanya.
”Pertumbuhan jaringan telepon seluler yang pesat, telah menjadi anugerah besar. Elite politik di Jakarta adalah sekelompok yang cerewet, dan intelijen mendengarkan (menyadap) mereka yang terus berbicara,” lanjut mantan perwira intelijen Australia itu.
Dia melanjutkan, Konsulat Australia di Denpasar, Bali, juga telah digunakan untuk operasi pengumpulan data intelijen Australia.
Pada bulan Juni, Pemerintah Timor Leste mengeluh, tentang operasi spionase Australia, termasuk penyadapan alat komunikasi.
Pakar intelijen Des Ball, mengatakan Direktorat Pertahanan Australia sebenarnya telah lama bekerjasama dengan Amerika Serikat dalam memat-matai kawasan Asia Pasifik. ”(Termasuk) mengetahui dari segala macam perundingan diplomatik dan perdagangan tetangga kami,” kata Ball, kepada Fairfax.
Demikian laporan Sidney Morning Herald, pada Kamis (31/10/2013). Media itu mengutip sumber, yang diketahui seorang mantan perwira intelijen Australia. Mantan perwira itu mengetahui persis operasi penyadapan Australia yang dilakukan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Mantan perwira intelijen Australia itu, mengatakan fasilitas intersepsi di Kedutaan Besar Australia di Jakarta memainkan peran penting dalam mengumpulkan data intelijen. Terutama terkait ancaman teroris dan penyelundupan manusia. ”Tetapi fokus utama adalah politik, diplomatik dan ekonomi,” katanya.
”Pertumbuhan jaringan telepon seluler yang pesat, telah menjadi anugerah besar. Elite politik di Jakarta adalah sekelompok yang cerewet, dan intelijen mendengarkan (menyadap) mereka yang terus berbicara,” lanjut mantan perwira intelijen Australia itu.
Dia melanjutkan, Konsulat Australia di Denpasar, Bali, juga telah digunakan untuk operasi pengumpulan data intelijen Australia.
Pada bulan Juni, Pemerintah Timor Leste mengeluh, tentang operasi spionase Australia, termasuk penyadapan alat komunikasi.
Pakar intelijen Des Ball, mengatakan Direktorat Pertahanan Australia sebenarnya telah lama bekerjasama dengan Amerika Serikat dalam memat-matai kawasan Asia Pasifik. ”(Termasuk) mengetahui dari segala macam perundingan diplomatik dan perdagangan tetangga kami,” kata Ball, kepada Fairfax.
(mas)