Iran tak akan tutup pengayaan uranium Fordow
A
A
A
Sindonews.com – Iran tidak akan menutup bunker bawah tanah dari fasilitas pengayaan uranium Fordow. Demikian diungkapkan oleh seorang anggota parlemen senior Iran, seperti dikutip dari Press TV, Minggu (27/10/2013).
"Fordow adalah salah satu garis merah Iran dan pasti tidak akan ditutup," kata Ketua Parlemen Iran, Keamanan Nasional dan Komisi Kebijakan Luar Negeri, Alaeddin Boroujerdi. Menurutnya, Iran telah mengambil langkah-langkah untuk membuat fasilitas itu terlindung dari kemungkinan pemboman oleh Israel.
Sebelumnya, ia mengatakan, Republik Islam Iran tidak akan menghentikan pengayaan uranium sampai kemurnian 20 persen. Pernyataan Boroujerdi ini datang sebagai penolakan pernyataan sebelumnya, oleh anggota Parlemen Iran lainnya, Hossein Naqavi, mengatakan, bahwa Iran telah menghentikan sementara produksi pengayaan 20 persen uranium..
Tuntutan dunia Barat untuk penutupan fasilitas Fordow dan penghentian pengayaan uranium ke tingkat 20 persen, adalah topik hangat dalam negosiasi antara Iran dan kelompok P5+1, yaitu Amerika Serikat, China, Rusia, Perancis, dan Inggris, plus Jerman.
Iran telah mengumumkan, bahwa dunia Barat harus mengakui hak pengayaan sesuai dengan arahan NPT dan menghapus sanksi terhadap Iran. Sebagai imbalannya, Iran siap untuk bernegosiasi untuk pengayaan uranium di dalam negeri dan memungkinkan inspektur PBB untuk mengunjungi situs nuklir mereka.
Iran dan negara anggota P5+1 mengadakan putaran baru pembicaraan di Jenewa, Swiss pada 15-16 Oktober dan sepakat untuk bertemu lagi di Jenewa pada 7-8 November.
"Fordow adalah salah satu garis merah Iran dan pasti tidak akan ditutup," kata Ketua Parlemen Iran, Keamanan Nasional dan Komisi Kebijakan Luar Negeri, Alaeddin Boroujerdi. Menurutnya, Iran telah mengambil langkah-langkah untuk membuat fasilitas itu terlindung dari kemungkinan pemboman oleh Israel.
Sebelumnya, ia mengatakan, Republik Islam Iran tidak akan menghentikan pengayaan uranium sampai kemurnian 20 persen. Pernyataan Boroujerdi ini datang sebagai penolakan pernyataan sebelumnya, oleh anggota Parlemen Iran lainnya, Hossein Naqavi, mengatakan, bahwa Iran telah menghentikan sementara produksi pengayaan 20 persen uranium..
Tuntutan dunia Barat untuk penutupan fasilitas Fordow dan penghentian pengayaan uranium ke tingkat 20 persen, adalah topik hangat dalam negosiasi antara Iran dan kelompok P5+1, yaitu Amerika Serikat, China, Rusia, Perancis, dan Inggris, plus Jerman.
Iran telah mengumumkan, bahwa dunia Barat harus mengakui hak pengayaan sesuai dengan arahan NPT dan menghapus sanksi terhadap Iran. Sebagai imbalannya, Iran siap untuk bernegosiasi untuk pengayaan uranium di dalam negeri dan memungkinkan inspektur PBB untuk mengunjungi situs nuklir mereka.
Iran dan negara anggota P5+1 mengadakan putaran baru pembicaraan di Jenewa, Swiss pada 15-16 Oktober dan sepakat untuk bertemu lagi di Jenewa pada 7-8 November.
(esn)