Sebulan Iran bisa bikin bom nuklir, Israel berang

Sabtu, 26 Oktober 2013 - 18:55 WIB
Sebulan Iran bisa bikin bom nuklir, Israel berang
Sebulan Iran bisa bikin bom nuklir, Israel berang
A A A
Sindonews.com –Pemerintah Israel berang mendengar laporan bahwa, Iran mampu membuat bom nuklir hanya dalam tempo sebulan. Laporan itu bersumber dari Institute For Science dan International Security, yang berbasis di Washington.

Danny Danon, Wakil Menteri Pertahanan Israel mengatakan kepada USA Today, bahwa Iran cepat bergerak untuk mengembangkan sentrifugal canggih yang memungkinkan mereka untuk memperkaya uranium dalam waktu beberapa minggu. Uranium itulah yang dijadikan bahan utama pembuatan bom nuklir.

”Kami telah membuat keterangan yang jelas, bahwa Israel tidak akan berdiri dan menonton Iran mengembangkan persenjataan yang akan menempatkan kita, seluruh Timur Tengah dan akhirnya dunia, di bawah payung teror Iran,” ujar Danon, kemarin (25/10/2013), kepada media AS itu.

Institute For Science dan International Security atau Institut Sains dan Keamanan Internasional telah melansir laporan, bahwa Iran bisa menghasilkan uranium yang cukup untuk membuat bom nuklir dalam waktu satu bulan. Perkiraan organisasi itu, tidak termasuk waktu yang dibutuhkan untuk membangun sebuah hulu ledak untuk meluncurkan rudal balistik.

Sementara itu, pemerintahan Obama meminta Kongres untuk menunda memberlakukan sanksi baru terhadap Iran. Alasannya, Obama sedang menguji upaya diplomasi yang dilakukan Presiden Iran, Hassan Rouhani yang berkali-kali menegaskan, bahwa Iran tidak membuat bom nuklir.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS, mengatakan pemerintah menginginkan anggota parlemen menunda sanksi baru untuk memberikan waktu negosiasi yang dilakukan Presiden Iran.

”Kami telah menyampaikan bahwa setiap tindakan Kongres harus selaras dengan strategi negosiasi kami. Jadi, sementara kita memahami bahwa Kongres dapat mempertimbangkan sanksi baru tapi perlu jeda waktu,” kata juru bicara Departemen Luar Jennifer Psaki kepada wartawan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6959 seconds (0.1#10.140)