Dibidik dalam kasus korupsi, walikota di China dipecat
A
A
A
Sindonews.com – Ji Jianye, Walikota Nanjing, China timur telah dipecat. Media China menyebut, pemecatan itu ditengah penyelidikan aparat keamanan terhadap dirinya dalam kasus dugaan korupsi.
Pemecatan itu sebagai tindakan tegas Pemerintah Presiden Xi Jinping, yang mengambil alih kepemimpinan Partai Komunis. Dia tidak ingin kehilangan muka lagi, setelah para koruptor bersarang di partai Komunis, dengan memecat para pejabat yang bermasalah.
Jianye dipecat, meski belum terbukti korupsi. “Ji Jianye dipecat dari posisi kepemimpinannya atas dugaan pelanggaran disiplin yang serius,” tulis kantor berita Xinhua, Sabtu (19/10/2013).
Petugas pemberantas korupsi, mengungkapkan, bahwa Jianye tengah diselidiki dalam sebuah kasus. Presiden China telah bersumpah memberangus korupsi, sejak dia berkuasa November 2012 lalu.
Dia memperingatkan bahwa kemarahan publik atas praktik korupsi, telah mengancam kelangsungan hidup Partai Komunis. Dia berjanji untuk mengejar " harimau " atau pejabat tingkat atas serta “lalat” untuk pejabat tingkat bawah, jika melakukan korupsi.
Istilah harimau muncul untuk mengacu pada pejabat tinggi di China, Bo Xilai yang dinyatakan bersalah atas dakwaan menerima suap, penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi. Bo Xilai, sebelum dipecat merupakan pejabat penting dan petinggi Partai Komunis.
Media China menyatakan, Jianye diduga menjadi pejabat tinggi yang disasar petugas pemberantas korupsi. Belum jelas, Jianye tengah diselidiki kasus apa. Namun, media setempat menyatakan, dia tengah diselidiki kasus korupsi atas proyek-proyek konstruksi. ”Ji Jianye telah menjabat sebagai Walikota Nanjing sejak Januari 2010 dan juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Partai Komunis,” tulis Xinhua.
Pemecatan itu sebagai tindakan tegas Pemerintah Presiden Xi Jinping, yang mengambil alih kepemimpinan Partai Komunis. Dia tidak ingin kehilangan muka lagi, setelah para koruptor bersarang di partai Komunis, dengan memecat para pejabat yang bermasalah.
Jianye dipecat, meski belum terbukti korupsi. “Ji Jianye dipecat dari posisi kepemimpinannya atas dugaan pelanggaran disiplin yang serius,” tulis kantor berita Xinhua, Sabtu (19/10/2013).
Petugas pemberantas korupsi, mengungkapkan, bahwa Jianye tengah diselidiki dalam sebuah kasus. Presiden China telah bersumpah memberangus korupsi, sejak dia berkuasa November 2012 lalu.
Dia memperingatkan bahwa kemarahan publik atas praktik korupsi, telah mengancam kelangsungan hidup Partai Komunis. Dia berjanji untuk mengejar " harimau " atau pejabat tingkat atas serta “lalat” untuk pejabat tingkat bawah, jika melakukan korupsi.
Istilah harimau muncul untuk mengacu pada pejabat tinggi di China, Bo Xilai yang dinyatakan bersalah atas dakwaan menerima suap, penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi. Bo Xilai, sebelum dipecat merupakan pejabat penting dan petinggi Partai Komunis.
Media China menyatakan, Jianye diduga menjadi pejabat tinggi yang disasar petugas pemberantas korupsi. Belum jelas, Jianye tengah diselidiki kasus apa. Namun, media setempat menyatakan, dia tengah diselidiki kasus korupsi atas proyek-proyek konstruksi. ”Ji Jianye telah menjabat sebagai Walikota Nanjing sejak Januari 2010 dan juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Partai Komunis,” tulis Xinhua.
(mas)