Israel pertimbangkan hancurkan transfer rudal Suriah ke Libanon
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Israel dikabarkan memiliki informasi tentang lokasi sebuah rudal jarak jauh yang akan ditransfer dari Suriah kepada Hizbullah di Libanon dan sedang mempertimbangkan mengambil tindakan militer untuk menghancurkan rudal tersebut. Demikian seperti diberitakan Al-Jarida, surat kabar Kuwait, Jumat (18/10/2013).
Al-Jarida mengutip seorang sumber keamanan Israel yang dekat dengan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya'alon melapokan, rudal jarak jauh tersebut mampu menjangkau sasaran pada titik 1.500 km. Rudal itu adalah buatan China yang telah dimodifikasi oleh Iran.
Masih menurut seorang sumber keamanan Israel, rudal tersebut kini disimpan Hizbullah di Lembah Bekaa, di wilayah Libanon timur. Yerusalem memandang rudal sebagai bahaya yang mengancam keamanan Israel. Oleh karena itu, Israel tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk menghancurkan tempat penyimpanan senjata tersebut.
Israel telah berulang kali mengatakan, tidak ingin ikut campur dalam perang sipil Suriah namun tetap akan bertindak untuk menghentikan transfer senjata kimia atau perpindahan senjata kepada Hizbullah.
"Kebijakan kami adalah menghentikan, sebisa mungkin kebocoran senjata canggih untuk Hizbullah dan organisasi teroris lainnya. Dan kami akan terus bertindak untuk menjamin keamanan warga Israel," tegas Perdana Menteri Benjamin Netanyahu awal tahun ini.
Al-Jarida mengutip seorang sumber keamanan Israel yang dekat dengan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya'alon melapokan, rudal jarak jauh tersebut mampu menjangkau sasaran pada titik 1.500 km. Rudal itu adalah buatan China yang telah dimodifikasi oleh Iran.
Masih menurut seorang sumber keamanan Israel, rudal tersebut kini disimpan Hizbullah di Lembah Bekaa, di wilayah Libanon timur. Yerusalem memandang rudal sebagai bahaya yang mengancam keamanan Israel. Oleh karena itu, Israel tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk menghancurkan tempat penyimpanan senjata tersebut.
Israel telah berulang kali mengatakan, tidak ingin ikut campur dalam perang sipil Suriah namun tetap akan bertindak untuk menghentikan transfer senjata kimia atau perpindahan senjata kepada Hizbullah.
"Kebijakan kami adalah menghentikan, sebisa mungkin kebocoran senjata canggih untuk Hizbullah dan organisasi teroris lainnya. Dan kami akan terus bertindak untuk menjamin keamanan warga Israel," tegas Perdana Menteri Benjamin Netanyahu awal tahun ini.
(esn)