Iran: Penutupan pabrik nuklir fantasi media AS
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Iran mengatakan, pabrik atau fasilitas pengayaan uranium nuklir Fordow tetap beroperasi dengan baik dan tidak akan ditutup. Penutupan pabrik nuklir Fordow, justru dianggap sebagai fantasi media Amerika Serikat (AS).
Komentar itu disampaikan Esmayeel Kowsari, Wakil Ketua Keamanan Nasional Iran yang juga pejabat Komisi Kebijakan Luar Negeri Iran. Komentar Kowsari itu, disampaikan setelah pemeriksaan fasilitas pengayaan uranium nuklir di Natanz dan Fordow.
Dia tidak menawarkan sedikit pun konsesi. Menurutnya, Iran bisa menghentikan produksi dari total 20 persen uranium, para negara P5+1 yang menjadi negosiator nuklir Iran, menunjukkan niat yang tulus.
Pabrik Nuklir Fordow di kota Qom telah lama dianggap sebagai ancaman serius oleh negara Barat dan Israel. Tapi Kowsari menyebut, penutupan pabrik nuklir itu ”fantasi media Amerika dan beberapa pejabat negara Barat".
Dia mengatakan Iran tidak akan beralih strategi secara total, dalam negosiasi nuklir, meskipun kepemimpinan Iran di bawah kendali Presiden Hassan Rouhani yang dikenal moderat.
”Itu seperti sebuah tim sepak bola. Para pemain yang berbeda setiap tahun. Kadang-kadang juga memiliki pelatih baru. Tetapi tujuan tim ini adalah untuk menang. Ini tidak akan berubah. Para anggota baru tim negosiasi kami akan menegakkan dasar, tidak berubah prinsip dan strategi secara keseluruhan, ”kata Esmayeel Kowsari, seperti dikutip Xinhua, Rabu (16/10/2013).
Komentar itu disampaikan Esmayeel Kowsari, Wakil Ketua Keamanan Nasional Iran yang juga pejabat Komisi Kebijakan Luar Negeri Iran. Komentar Kowsari itu, disampaikan setelah pemeriksaan fasilitas pengayaan uranium nuklir di Natanz dan Fordow.
Dia tidak menawarkan sedikit pun konsesi. Menurutnya, Iran bisa menghentikan produksi dari total 20 persen uranium, para negara P5+1 yang menjadi negosiator nuklir Iran, menunjukkan niat yang tulus.
Pabrik Nuklir Fordow di kota Qom telah lama dianggap sebagai ancaman serius oleh negara Barat dan Israel. Tapi Kowsari menyebut, penutupan pabrik nuklir itu ”fantasi media Amerika dan beberapa pejabat negara Barat".
Dia mengatakan Iran tidak akan beralih strategi secara total, dalam negosiasi nuklir, meskipun kepemimpinan Iran di bawah kendali Presiden Hassan Rouhani yang dikenal moderat.
”Itu seperti sebuah tim sepak bola. Para pemain yang berbeda setiap tahun. Kadang-kadang juga memiliki pelatih baru. Tetapi tujuan tim ini adalah untuk menang. Ini tidak akan berubah. Para anggota baru tim negosiasi kami akan menegakkan dasar, tidak berubah prinsip dan strategi secara keseluruhan, ”kata Esmayeel Kowsari, seperti dikutip Xinhua, Rabu (16/10/2013).
(mas)