Penjahat perang Nazi meninggal di usia 100 tahun
A
A
A
Sindonews.com - Erich Priebke, perwira militer Nazi terakhir yang selamat dari hukuman atas kejahatan paling buruk dalam sejarah perang Italia, meninggal di Roma pada usia ke 100, Jumat (11/10/2013). Priebke meninggal saat menjalani hukuman tahanan rumah seumur hidup di Roma.
Pria yang menyebut dirinya tawanan perang terakhir ini diekstradisi dari Argentina ke Italia pada 1995, sebelumnya dia hidup tenang di sebuah resor Bariloche di pegunungan Argentina bersama sejumlah mantan Nazi, sejak 1949.Setelah berkali-kali mengajukan banding, dirinya dinyatakan bersalah pada 1998 karena telah membunuh 335 warga sipil di Gua Ardeatine dekat Roma pada 24 Maret 1944.
Saat itu, Priebke bertanggung jawab atas pasukan SS yang mengeksekusi 335 orang sebagai aksi balas dendam atas pembunuhan 33 tentara Jerman oleh sekelompok partisan.Tindakan tersebut dilakukan beradasarkan perintah petinggi Nazi, Adolf Hitler.
"Setiap pasukan yang melakukan penjajahan dalam waktu 24 jam harus merespon untuk membunuh 10 warga Italia untuk satu warga Jerman yang tewas," katanya. Kepada pengadilan, Priebke mengaku membantu kepala Gestapo di Roma, Herbert Kappler. Dia membantu menyusun daftar korban dan mencentang orang-orang yang telah dibunuh.Keduanya juga telah menembak dua di antara daftar nama korban.
Dari ratusama nama tersebut, 75 orang adalah Yahudi dan yang termuda berusia 15 tahun. Para korban tewas ditembak di kepala. Guna menyembunyikan kejahatan tersebut, para perwira Jerman meledakan gua tersebut.
"Priebke tidak pernah bertemu apalagi memikirkan nasib anggota keluarga korban. Itu bukan sebuah bentuk pengorbanan tapi dia tidak pernah melakukannya," ungkap Presiden komunitas Yahudi Roma , Riccardo Pacifici. "Sekarang dia telah meninggal dan dia akan dihakimi oleh semua orang yang telah dia bunuh," imbuh Pacifici.
Pria yang menyebut dirinya tawanan perang terakhir ini diekstradisi dari Argentina ke Italia pada 1995, sebelumnya dia hidup tenang di sebuah resor Bariloche di pegunungan Argentina bersama sejumlah mantan Nazi, sejak 1949.Setelah berkali-kali mengajukan banding, dirinya dinyatakan bersalah pada 1998 karena telah membunuh 335 warga sipil di Gua Ardeatine dekat Roma pada 24 Maret 1944.
Saat itu, Priebke bertanggung jawab atas pasukan SS yang mengeksekusi 335 orang sebagai aksi balas dendam atas pembunuhan 33 tentara Jerman oleh sekelompok partisan.Tindakan tersebut dilakukan beradasarkan perintah petinggi Nazi, Adolf Hitler.
"Setiap pasukan yang melakukan penjajahan dalam waktu 24 jam harus merespon untuk membunuh 10 warga Italia untuk satu warga Jerman yang tewas," katanya. Kepada pengadilan, Priebke mengaku membantu kepala Gestapo di Roma, Herbert Kappler. Dia membantu menyusun daftar korban dan mencentang orang-orang yang telah dibunuh.Keduanya juga telah menembak dua di antara daftar nama korban.
Dari ratusama nama tersebut, 75 orang adalah Yahudi dan yang termuda berusia 15 tahun. Para korban tewas ditembak di kepala. Guna menyembunyikan kejahatan tersebut, para perwira Jerman meledakan gua tersebut.
"Priebke tidak pernah bertemu apalagi memikirkan nasib anggota keluarga korban. Itu bukan sebuah bentuk pengorbanan tapi dia tidak pernah melakukannya," ungkap Presiden komunitas Yahudi Roma , Riccardo Pacifici. "Sekarang dia telah meninggal dan dia akan dihakimi oleh semua orang yang telah dia bunuh," imbuh Pacifici.
(esn)