Para WNI overstayers di Saudi enggan pulang

Jum'at, 11 Oktober 2013 - 15:13 WIB
Para WNI overstayers di Saudi enggan pulang
Para WNI overstayers di Saudi enggan pulang
A A A
Sindonews.com - ​Rombongan kedua WNI overstayers (tinggal terlalu lama) sebanyak 363 orang, tiba di Bandara Soekarno-Hatta, kemarin, setelah dipulangkan dengan pesawat haji dari Arab Saudi. Kendati demikian, masih banyak WNI overstayers yang enggan pulang, meski sudah dibantu pemerintah secara maksimal.

Hingga 1 Oktober 2013 lalu, tercatat sebanyak 90.303 WNI overstayers yang telah terdaftar di Perwakilan RI di Arab Saudi. Berdasarkan hasil wawancara dan pemantauan, dari jumlah tersebut, sebagian besar ingin tetap bekerja di Arab Saudi.

Bagi WNI overstayers yang ingin pulang, pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk menyiapkan moda transportasi yang terjangkau untuk pulang ke tanah air. Khusus untuk pemulangan para WNI dengan pesawat haji, pemerintah telah menyiapkan sembilan penerbangan yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan sembilan penerbangan yang dioperasikan oleh Saudi Airlines. Total kapasitas sekitar 7.100 kursi penumpang.

Mengutip pemberitaan di situs Kemlu RI, Jumat (11/10/2013), pemerintah menyayangkan sikap para WNI overstayers yang tidak serius untuk pulang ke tanah air, meskipun sudah dibantu pemerintah secara maksimal.

Hingga saat ini, dari 18 penerbangan yang disiapkan, hanya dua penerbangan yang telah dimanfaatkan. Kedua penerbangan itu berkapsitas 752 WNI. Rendahnya partisipasi WNI overstayers dalam pemulangan yang menggunakan pesawat haji, antara lain, karena penanganan exit permit oleh Imigrasi Arab Saudi yang lambat, juga karena ada kecenderungan WNI overstayers untuk menunda kepulangan mereka demi memanfaatkan peluang kerja selama musim haji.

“KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah telah mensosialisasi rencana pemulangan menggunakan pesawat hai ini sejak jauh-jauh hari, melalui berbagai media, termasuk jejaring sosial. Dikhawatirkan kondisi ini akan menyebabkan penumpukan jumlah WNI overstayers yang akan pulang menjelang dan setelah berakhirnya program amnesti tanggal 3 November 2013,” tulis pihak Kemlu RI.

Meskipun jumlah WNI overstayers yang memanfaatkan program ini jauh di bawah kapasitas angkutan yang telah disiapkan pemerintah, namun Pemerintah Indonesia tetap memberikan dukungan secara optimal bagi kelancaran proses pemulangan mereka. Pemerintah telah memberikan pendampingan pengurusan exit permit di Kantor Imigrasi Arab Saudi, menyediakan akomodasi dan konsumsi yang memadai selama proses keberangkatan dengan menggunakan pesawat haji.

Setibanya di Indonesia, selain menanggung biaya pemulangan ke daerah asal, pemerintah juga memberikan bantuan penanganan khusus bagi WNI overstayers khusus untuk kelompok rentan (sakit, hamil serta anak-anak/bayi).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9422 seconds (0.1#10.140)
pixels