UE beri bantuan 300 ribu Euro untuk pengungsi di Zamboanga
A
A
A
Sindonews.com – Uni Eropa menyediakan 300 ribu Euro untuk membantu ribuan orang yang terlantar akibat bentrokan selama tiga pekan antara pasukan Pemerintah dan pemberontak Muslim di Zamboanga, Filipina selatan, bulan lalu.
“Bantuan Uni Eropa akan mendanai pasokan darurat non-makanan dan bantuan dalam pengelolaan dan penyediaan layanan di evakuasi dan pemindahan situs di Zamboanga City,” kata pernyataan delegasi Uni Eropa di Filipina, seperti dikutip dari Xinhua.
Lebih dari 200 orang tewas dan hampir 10 ribu rumah hancur dalam konflik yang meletus pada 9 September lalu, ketika 400 anggota Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) berusaha untuk mengepung kota Zamboanga. Bentrokan ini menyebabkan sekitar 120 ribu penduduk Zamboanga menjadi tunawisma.
“Proyek yang akan berlangsung selama empat bulan itu akan fokus pada yang pihak yang paling rentan. Program ini akan memastikan, bahwa mereka memiliki akses ke tempat penampungan yang aman dan memadai, selimut, alas tidur, dan peralatan dapur,” lanjut pernyataan itu.
Didanai oleh Komisi Bantuan Kemanusiaan Eropa dan Departemen Perlindungan Sipil, bantuan darurat juga akan memberikan tempat penampungan sementara bagi lebih dari 1.000 keluarga. Sekitar 21 tempat penampungan sementara akan dibentuk dan 20 kamp pendukung manajemen akan dikerahkan ke pusat-pusat evakuasi,” tambah pernyataan itu.
"Para Duta Besar negara anggota Uni Eropa di Filipina sudah menyatakan keprihatinan mereka tentang krisis kemanusiaan yang diciptakan oleh pertempuran di Zamboanga," kata Duta Besar Uni Eropa, Guy Ledoux.
“Bantuan Uni Eropa akan mendanai pasokan darurat non-makanan dan bantuan dalam pengelolaan dan penyediaan layanan di evakuasi dan pemindahan situs di Zamboanga City,” kata pernyataan delegasi Uni Eropa di Filipina, seperti dikutip dari Xinhua.
Lebih dari 200 orang tewas dan hampir 10 ribu rumah hancur dalam konflik yang meletus pada 9 September lalu, ketika 400 anggota Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) berusaha untuk mengepung kota Zamboanga. Bentrokan ini menyebabkan sekitar 120 ribu penduduk Zamboanga menjadi tunawisma.
“Proyek yang akan berlangsung selama empat bulan itu akan fokus pada yang pihak yang paling rentan. Program ini akan memastikan, bahwa mereka memiliki akses ke tempat penampungan yang aman dan memadai, selimut, alas tidur, dan peralatan dapur,” lanjut pernyataan itu.
Didanai oleh Komisi Bantuan Kemanusiaan Eropa dan Departemen Perlindungan Sipil, bantuan darurat juga akan memberikan tempat penampungan sementara bagi lebih dari 1.000 keluarga. Sekitar 21 tempat penampungan sementara akan dibentuk dan 20 kamp pendukung manajemen akan dikerahkan ke pusat-pusat evakuasi,” tambah pernyataan itu.
"Para Duta Besar negara anggota Uni Eropa di Filipina sudah menyatakan keprihatinan mereka tentang krisis kemanusiaan yang diciptakan oleh pertempuran di Zamboanga," kata Duta Besar Uni Eropa, Guy Ledoux.
(esn)