4 tentara NATO tewas dalam operasi kemitraan di Afghanistan
Minggu, 06 Oktober 2013 - 15:13 WIB

4 tentara NATO tewas dalam operasi kemitraan di Afghanistan
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya empat orang tentara koalisi NATO (ISAF) tewas dalam sebuah operasi tempur yang digelar di Afghanistan, Minggu (6/10/2013). Demikian diungkapkan ISAF dalam sebuah pernyataan.
"Empat anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) tewas dibunuh oleh pasukan musuh selama terlibat operasi bermitra di Afghanistan selatan hari ini, " kata ISAF dalam sebuah pernyataan.
Sesuai dengan kebijakan yang mereka adopsi, tanpa persetujuan keluarga dan negara pengirim ISAF tidak mengungkapkan negara asal tentara yang menjadi korban. Menurut laporan, tentara ISAF yang ditempatkan di wilayah selatan berasal dari Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia.'
Transisi tanggung jawab keamanan dari NATO dan pasukan AS ke pasukan Afghanistan dimulai pada Juli 2011 dan berlangsung sampai 2014. Tentara dan polisi Afghanistan telah mengambil kontrol penuh dari daerah-daerah, di mana lebih dari 90 persennya dihuni oleh 30 juta warga Afghanistan.
Masih kerap terjadinya aksi kekerasan membuat sejumlah pihak khawatir tentang kondisi keamanan negara itu pasca penarikan pasukan asing pada 2014 mendatang. Banyak pihak yang ragu, polisi dan tentara Afghanistan mampu mengambil alih tanggung jawab keamanan.
Seperti diketahui, intensitas serangan yang dilancarkan Taliban meningkatkan sejak akhir April lalu setelah mereka meluncurkan ofensif terhadap tentaraAfghanistan dan lebih dari 78.000 militer di Afghanistan.
"Empat anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) tewas dibunuh oleh pasukan musuh selama terlibat operasi bermitra di Afghanistan selatan hari ini, " kata ISAF dalam sebuah pernyataan.
Sesuai dengan kebijakan yang mereka adopsi, tanpa persetujuan keluarga dan negara pengirim ISAF tidak mengungkapkan negara asal tentara yang menjadi korban. Menurut laporan, tentara ISAF yang ditempatkan di wilayah selatan berasal dari Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia.'
Transisi tanggung jawab keamanan dari NATO dan pasukan AS ke pasukan Afghanistan dimulai pada Juli 2011 dan berlangsung sampai 2014. Tentara dan polisi Afghanistan telah mengambil kontrol penuh dari daerah-daerah, di mana lebih dari 90 persennya dihuni oleh 30 juta warga Afghanistan.
Masih kerap terjadinya aksi kekerasan membuat sejumlah pihak khawatir tentang kondisi keamanan negara itu pasca penarikan pasukan asing pada 2014 mendatang. Banyak pihak yang ragu, polisi dan tentara Afghanistan mampu mengambil alih tanggung jawab keamanan.
Seperti diketahui, intensitas serangan yang dilancarkan Taliban meningkatkan sejak akhir April lalu setelah mereka meluncurkan ofensif terhadap tentaraAfghanistan dan lebih dari 78.000 militer di Afghanistan.
(esn)