Obama batal ke Indonesia
A
A
A
Sindonews.com – Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, mengatakan, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama batal ke Indonesia untuk menghadiri KTT APEC di Bali.
”Presiden Obama menelepon Presiden Yudhoyono, pada pukul 08.15 pagi tadi, dan menyampaikan penyesalannya akan pembatalan ini,” kata Teuku, Jumat (4/10/2013) seperti dikutip laporan BBC.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Teuku, bisa memahami keputusan Obama itu. ”Penyebabnya situasi politik dalam negeri Amerika Serikat,” ucapnya.
Sementara itu, Gedung Putih, dalam siaran pers-nya mengatakan, kunjungan Obama ke Brunei Darussalam juga dibatalkan.
”Presiden membuat keputusan ini karena sulitnya memajukan agenda lawatan ke luar negeri di tengah penutupan anggaran (shutdown) ini. Dia bertekad terus memperjuangkan agar kubu Partai Republik mengizinkan pemungutan suara guna membuka kembali anggaran pemerintah,” bunyi pernyataan Gedung Putih.
Menteri Luar Negeri, John Kerry akan mewakili Obama dalam kunjungannya ke Indoonesia dan Brunei.
Sehari sebelumnya, Obama telah bertemu dengan para pimpinan Partai Republik dan Partai Demokrat di Kongres. Tujuannya, untuk memecahkan kebuntuan politik yang telah menyebabkan pemblokiran anggaran (shutdown) Pemerintah AS.
Hasillnya, pembicaraan itu tetap mengalami jalan buntu dan tidak menghasilkan terobosan yang berarti untuk mengakhiri shutdown. Akibat shutdown, sebagian layanan publik di AS ditutup, karena anggaran diblokir Kongres yang dikuasai Partai Republik.
Di akhir pertemuan, Obama diwawancarai stasiun televisi CNBC. ”Apakah saya putus asa? Tentu saya jengkel. Karena (shutdown) ini sama sekali tidak perlu,” kata Obama.
”Saya gemas dengan ide (shutdown). Saya katakan kepada 20 juta orang, Anda (semua) tidak bisa memiliki asuransi kesehatan,” ujarnya. ”Orang-orang ini (Kongres) tidak akan membuka kembali (anggaran) pemerintah. Itu tidak bertanggung jawab.”
Dampak nyata shutdown , selain sebagian kantor pemerintah tutup, sekitar 700 ribu pegawai federal dirumahkan tanpa gaji. Tak hanya itu, nyaris sebagian besar fasilitas publik yang dibiayai anggaran pemerintah, seperti taman, museum, kebun binatang dan lainnya, tutup sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
”Presiden Obama menelepon Presiden Yudhoyono, pada pukul 08.15 pagi tadi, dan menyampaikan penyesalannya akan pembatalan ini,” kata Teuku, Jumat (4/10/2013) seperti dikutip laporan BBC.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Teuku, bisa memahami keputusan Obama itu. ”Penyebabnya situasi politik dalam negeri Amerika Serikat,” ucapnya.
Sementara itu, Gedung Putih, dalam siaran pers-nya mengatakan, kunjungan Obama ke Brunei Darussalam juga dibatalkan.
”Presiden membuat keputusan ini karena sulitnya memajukan agenda lawatan ke luar negeri di tengah penutupan anggaran (shutdown) ini. Dia bertekad terus memperjuangkan agar kubu Partai Republik mengizinkan pemungutan suara guna membuka kembali anggaran pemerintah,” bunyi pernyataan Gedung Putih.
Menteri Luar Negeri, John Kerry akan mewakili Obama dalam kunjungannya ke Indoonesia dan Brunei.
Sehari sebelumnya, Obama telah bertemu dengan para pimpinan Partai Republik dan Partai Demokrat di Kongres. Tujuannya, untuk memecahkan kebuntuan politik yang telah menyebabkan pemblokiran anggaran (shutdown) Pemerintah AS.
Hasillnya, pembicaraan itu tetap mengalami jalan buntu dan tidak menghasilkan terobosan yang berarti untuk mengakhiri shutdown. Akibat shutdown, sebagian layanan publik di AS ditutup, karena anggaran diblokir Kongres yang dikuasai Partai Republik.
Di akhir pertemuan, Obama diwawancarai stasiun televisi CNBC. ”Apakah saya putus asa? Tentu saya jengkel. Karena (shutdown) ini sama sekali tidak perlu,” kata Obama.
”Saya gemas dengan ide (shutdown). Saya katakan kepada 20 juta orang, Anda (semua) tidak bisa memiliki asuransi kesehatan,” ujarnya. ”Orang-orang ini (Kongres) tidak akan membuka kembali (anggaran) pemerintah. Itu tidak bertanggung jawab.”
Dampak nyata shutdown , selain sebagian kantor pemerintah tutup, sekitar 700 ribu pegawai federal dirumahkan tanpa gaji. Tak hanya itu, nyaris sebagian besar fasilitas publik yang dibiayai anggaran pemerintah, seperti taman, museum, kebun binatang dan lainnya, tutup sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
(mas)