Mesir bekukan kerjasama pariwisata dengan Iran
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Mesir memutuskan untuk membekukan kerjasama pariwisata dengan Iran, Selasa (1/10/2013). Keputusan ini diambil karena alasan keamanan. Demikian dilaporkan stasiun televisi Pemerintah Mesir.
"Mesir akan membekukan kegiatan wisata dengan Iran untuk alasan keamanan nasional," kata Menteri Pariwisata Mesir, Hesham Zazou, di sela-sela Konferensi Keuangan di Kairo. Namun, ia menegaskan, bahwa "arus wisatawan Iran ke Mesir akan dikembalikan" setelah ancaman keamanan nasional berkurang.
Hubungan antara Mesir dan Iran terputus setelah Mesir menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel pada 1979. Tapi, setelah terjadinya penggulingan diktator Mesir, Hosni Mubarak, pada 2011, hubungan kedua negara mulai mencair.
Hubungan Mesir dan Iran kian membaik, ketika Mohamed Morsi yang berasal dari kalangan Islam terpilih sebagai Presiden Mesir. Namun, hubungan kembali menjadi renggang, setelah penggulingan Morsi pada 3 Juli silam.
Pemerintah Mesir tak bisa menerima pernyataan Iran. Kala itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, mengatakan, "intervensi dari angkatan bersenjata Mesir dalam politik tidak dapat diterima dan mengganggu."
"Mesir akan membekukan kegiatan wisata dengan Iran untuk alasan keamanan nasional," kata Menteri Pariwisata Mesir, Hesham Zazou, di sela-sela Konferensi Keuangan di Kairo. Namun, ia menegaskan, bahwa "arus wisatawan Iran ke Mesir akan dikembalikan" setelah ancaman keamanan nasional berkurang.
Hubungan antara Mesir dan Iran terputus setelah Mesir menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel pada 1979. Tapi, setelah terjadinya penggulingan diktator Mesir, Hosni Mubarak, pada 2011, hubungan kedua negara mulai mencair.
Hubungan Mesir dan Iran kian membaik, ketika Mohamed Morsi yang berasal dari kalangan Islam terpilih sebagai Presiden Mesir. Namun, hubungan kembali menjadi renggang, setelah penggulingan Morsi pada 3 Juli silam.
Pemerintah Mesir tak bisa menerima pernyataan Iran. Kala itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, mengatakan, "intervensi dari angkatan bersenjata Mesir dalam politik tidak dapat diterima dan mengganggu."
(esn)