Redam ketegangan, Abbott bertolak ke Jakarta

Senin, 30 September 2013 - 10:37 WIB
Redam ketegangan, Abbott...
Redam ketegangan, Abbott bertolak ke Jakarta
A A A
Sindonews.com - Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott dijadwalkan tiba di Jakarta, Indonesia, hari ini, untuk kunjungan perdananya ke luar negeri sejak ia menjabat sebagai PM. Kunjungan Abbott, sekaligus untuk meredam ketegangan antara Pemerintah Indonesia dan Australia soal kebijakan Abbott dalam menghalau laju para pencari suaka.

Rencana kebijakan Abbott dalam menghalau laju para pencari suaka atau “manusia perahu” adalah, rencana menempatkan polisi Autralia di wilayah Indonesia. Rencana itu ditentang Indonesia, karena mengusik kedaulatan Indonesia.

Sejak rencana kebijakannya disorot, Abbott mulai jaga jarak dengan media. Kunjungannya ke Indonesia, yang dijadwalkan berlangsung dua hari, diduga untuk membahas masalah “manusia perahu” itu.

”Banyak hal dalam hubungan kita yang paling penting,” kata Abbott di Sydney, bertolak ke Jakarta, Senin (30/9/2013) pagi. ”Kami akan membahas berbagai hal karena ini adalah hubungan yang penting dan sangat penting untuk mendapatkan yang benar di awal pemerintahan baru ini.”

Indonesia adalah 12 mitra dagang terbesar Australia , dengan nilai investasi 14,6 miliar dolar Australia atau hampir USD13,6 miliar pada 2012. Investasi Australia di Indonesia saat ini berada pada angka 6,67 miliar dolar Australia.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop , Menteri Perdagangan Australia Andrew Robb dan 20 pemimpin bisnis akan menemani Abbott dalam kunjungannya pagi ini.

Sementara itu, mantan Menteri Luar Negeri Australia, Alexander Downer, mengatakan masalah pencari suaka perlu diselesaikan sebelum membahas hubungan ekonomi dengan Indonesia.

”Masalah ‘manusia perahu’ tidak akan diselesaikan dengan mengabaikannya, di bawah karpet diplomatik,” tulis dia, di media Autralia, The Australian. ”Terus terang , ini adalah rasa malu kami yang belum menemukan cara sederhana dan efektif mengelola isu ini untuk kepuasan Australia dan Indonesia.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0510 seconds (0.1#10.140)