Malala: Kirim buku ke Afghanistan, bukan tank!
A
A
A
Sindonews.com – Gadis Pakistan yang kepalanya pernah ditembak Taliban, Malala Yousafzai,16, kembali tampil di forum PBB. Di acara ulang tahun pertama Global Education PBB, Malala mengobarkan kampanye pendidikan, dan mengecam kampanye perang.
Dia berpidato di forum itu, pada Rabu (25/9/2013). Dalam pidatonya, Malala menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk mengirim buku ke Afghanistan, bukan senjata. ”Alih-alih mengirim senjata, daripada mengirim tank ke Afghanistan dan semua negara-negara yang menderita akibat terorisme, kirimkan saja buku!,” pintanya, seperti dilansir AFP, Kamis (26/9/2013).
”Alih-alih mengirim tank, kirimkan saja pena,” lanjut dia, dengan dandanan rambut sederhana, yang ditutup syal.
Sosok gadis Pakistan itu memikat simpati dunia, setelah pada Oktober tahun lalu, kepalanya ditembak seorang pria bersenjata dari kelompok Taliban. Kejadian itu, dia alami saat dia dalam perjalanan pulang sekolah.
Dia kemudian diterbangkan ke Inggris untuk menjalani operasi di kepalanya. Beruntung, nyawanya terselamatkan. Meski jadi sasaran tembak Taliban, gadis Pakistan itu tidak kapok. Dia bahkan kian gencar mengobarkan kampanye pendidikan, khususnya untuk anak-anak perempuan Pakistan.
Sejak Maret lalu, dia kembali bersekolah di Inggris. Dia menjadi penyokong global untuk pendidikan anak perempuan. ”Alih-alih mengirim tentara, kirimkan saja guru,” ujar Malala di forum yang dihadiri oleh pemenang hadiah Nobel Perdamaian.
”Ini adalah mimpi saya untuk melihat setiap anak untuk dididik,” kata gadis yang mengidolakan Martin Luther. ”Ini adalah mimpi saya untuk melihat kesetaraan bagi setiap manusia. Ini adalah mimpi saya untuk melihat perdamaian di mana-mana di dunia, di Nigeria , di Suriah, di Pakistan, di Afghanistan.”
Dia berpidato di forum itu, pada Rabu (25/9/2013). Dalam pidatonya, Malala menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk mengirim buku ke Afghanistan, bukan senjata. ”Alih-alih mengirim senjata, daripada mengirim tank ke Afghanistan dan semua negara-negara yang menderita akibat terorisme, kirimkan saja buku!,” pintanya, seperti dilansir AFP, Kamis (26/9/2013).
”Alih-alih mengirim tank, kirimkan saja pena,” lanjut dia, dengan dandanan rambut sederhana, yang ditutup syal.
Sosok gadis Pakistan itu memikat simpati dunia, setelah pada Oktober tahun lalu, kepalanya ditembak seorang pria bersenjata dari kelompok Taliban. Kejadian itu, dia alami saat dia dalam perjalanan pulang sekolah.
Dia kemudian diterbangkan ke Inggris untuk menjalani operasi di kepalanya. Beruntung, nyawanya terselamatkan. Meski jadi sasaran tembak Taliban, gadis Pakistan itu tidak kapok. Dia bahkan kian gencar mengobarkan kampanye pendidikan, khususnya untuk anak-anak perempuan Pakistan.
Sejak Maret lalu, dia kembali bersekolah di Inggris. Dia menjadi penyokong global untuk pendidikan anak perempuan. ”Alih-alih mengirim tentara, kirimkan saja guru,” ujar Malala di forum yang dihadiri oleh pemenang hadiah Nobel Perdamaian.
”Ini adalah mimpi saya untuk melihat setiap anak untuk dididik,” kata gadis yang mengidolakan Martin Luther. ”Ini adalah mimpi saya untuk melihat kesetaraan bagi setiap manusia. Ini adalah mimpi saya untuk melihat perdamaian di mana-mana di dunia, di Nigeria , di Suriah, di Pakistan, di Afghanistan.”
(esn)