Gelombang kekerasan di Irak tewaskan 32 jiwa
A
A
A
Sindonews.com – Serangkaian serangan yang terjadi di Irak telah menewaskan sedikitnya 32 orang, Selasa (17/9/2013). Demikian dinyatakan sumber di Kepolisian Irak dan sumber medis, seperti dilaporkan Reuters.
Serangan paling mematikan terjadi di Kota Fallujah, Irak barat, yang menjadi kantong kaum Sunni Irak. Dalam peristiwa itu, tiga pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah kantor polisi dan menewaskan sedikitnya delapan orang.
Sementara itu, orang-orang bersenjata dilaporkan menyerang sebuah minibus yang membawa tentara dan polisi Irak yang hendak bergabung dengan unit di kota Mosul. Dalam serangan ini, kelompok bersenjata menembak mati delapan orang.
Pada hari yang sama, di selatan dan timur Baghdad, serangkaian bom mobil meledak di lingkungan Syiah. Rangkaian ledakan ini menewaskan sedikitnya 15 orang. Tak diketahui siapa dalang di balik serangan di lingkungan Syiah ini. Namun, militan Sunni yang menganggap kaum Syiah sebagai kafir, telahmeningkatkan perlawanan mereka.
Meski aksi kekerasan masih kerap terjadi di Irak, namun pihak berwenang bersikeras, bahwa kampanye yang menargetkan militan telah membuahkan hasil dengan tertangkapnya ratusan tersangka dan puluhan lainnya tewas. Aparat Irak juga mengklaim telah membongkar sejumlah kamp pelatihan gerilyawan dan situs pembuatan bom.
Serangan paling mematikan terjadi di Kota Fallujah, Irak barat, yang menjadi kantong kaum Sunni Irak. Dalam peristiwa itu, tiga pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah kantor polisi dan menewaskan sedikitnya delapan orang.
Sementara itu, orang-orang bersenjata dilaporkan menyerang sebuah minibus yang membawa tentara dan polisi Irak yang hendak bergabung dengan unit di kota Mosul. Dalam serangan ini, kelompok bersenjata menembak mati delapan orang.
Pada hari yang sama, di selatan dan timur Baghdad, serangkaian bom mobil meledak di lingkungan Syiah. Rangkaian ledakan ini menewaskan sedikitnya 15 orang. Tak diketahui siapa dalang di balik serangan di lingkungan Syiah ini. Namun, militan Sunni yang menganggap kaum Syiah sebagai kafir, telahmeningkatkan perlawanan mereka.
Meski aksi kekerasan masih kerap terjadi di Irak, namun pihak berwenang bersikeras, bahwa kampanye yang menargetkan militan telah membuahkan hasil dengan tertangkapnya ratusan tersangka dan puluhan lainnya tewas. Aparat Irak juga mengklaim telah membongkar sejumlah kamp pelatihan gerilyawan dan situs pembuatan bom.
(esn)