Pria Korsel melarikan diri setelah 41 tahun diculik aparat Korut
Jum'at, 13 September 2013 - 14:15 WIB
Pria Korsel melarikan diri setelah 41 tahun diculik aparat Korut
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pria Korea Selatan (Korsel) yang diculik oleh aparat keamanan Korea Utara (Korut) telah melarikan diri dan kembali ke rumah setelah 41 tahun diculik. Demikian disampaikan pejabat Korsel dan para aktivis pada Jumat (13/9/2013).
Jeon Wook-Pyo, 68, adalah salah satu dari 25 awak di dua kapal yang ditangkap aparat keamanan Korut di Laut Kuning, pada tahun 1972 . Menurut kerabat korban penculikan, Choi Sung, Jeon melarikan diri dari Korut awal Agustus 2013. Jeon, katanya, satu-satunya awak kapal yang nekat melarikan diri.
”Pria itu telah aman, dan kembali ke Korsel,” tulis ABC News, mengutip pernyataan Kim Hyung-suk, seorang juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, yang bertanggung jawab untuk urusan antar-Korea.
Korsel memperkirakan, lebih dari 500 warganya telah diculik dan ditahan oleh aparat Korut, sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata. Perang yang berakhir tanpa perjanjian perdamaian tersebut, meninggalkan ketegangan di Semenanjung Korea hingga sekarang.
Jeon menjalani pemeriksaan dua minggu, para pejabat pemerintah Korsel sebelum berkumpul kembali dengan keluarganya pada bulan ini.
Kedua Korea baru-baru ini memulai pembicaraan diplomatik setelah ancaman perang muncul pada Maret dan Apri 2013. Mereka sudah siap untuk membuka kembali operasional zona Industri Kaesong yang terletak di perbatasan kedua negara.
Jeon Wook-Pyo, 68, adalah salah satu dari 25 awak di dua kapal yang ditangkap aparat keamanan Korut di Laut Kuning, pada tahun 1972 . Menurut kerabat korban penculikan, Choi Sung, Jeon melarikan diri dari Korut awal Agustus 2013. Jeon, katanya, satu-satunya awak kapal yang nekat melarikan diri.
”Pria itu telah aman, dan kembali ke Korsel,” tulis ABC News, mengutip pernyataan Kim Hyung-suk, seorang juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, yang bertanggung jawab untuk urusan antar-Korea.
Korsel memperkirakan, lebih dari 500 warganya telah diculik dan ditahan oleh aparat Korut, sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata. Perang yang berakhir tanpa perjanjian perdamaian tersebut, meninggalkan ketegangan di Semenanjung Korea hingga sekarang.
Jeon menjalani pemeriksaan dua minggu, para pejabat pemerintah Korsel sebelum berkumpul kembali dengan keluarganya pada bulan ini.
Kedua Korea baru-baru ini memulai pembicaraan diplomatik setelah ancaman perang muncul pada Maret dan Apri 2013. Mereka sudah siap untuk membuka kembali operasional zona Industri Kaesong yang terletak di perbatasan kedua negara.
(esn)
