Putin: Exceptionalism AS berbahaya

Kamis, 12 September 2013 - 21:01 WIB
Putin: Exceptionalism...
Putin: Exceptionalism AS berbahaya
A A A
Sindonews.com - Presiden Rusia Vladimir Putin bukan penggemar gagasan "exceptionalism" (keluarbiasaan) Amerika Serikat (AS), dirinya lantas memberi kesan bahwa gagasan itu menunjukkan bahwa tuhan tidak baik.

"Paham itu sangat berbahaya, mendorong orang untuk melihat diri mereka sebagai luar biasa, apa pun motivasi yang ada," tulis Putin dalam sebuah opini di The New York Times, Rabu (12/9/2013).

Putin mengatakan, di dunia ini ada negara-negara besar dan negara-negara kecil, kaya dan miskin, dari berbagai negara itu ada orang-orang yang hidup dengan tradisi demokrasi yang panjang dan ada pula yang masih mencari jalan menuju demokrasi. Kebijakan negara mereka juga berbeda.

"Kita semua berbeda, tapi ketika sama-sama meminta agar Tuhan memberkati kita dan kita tidak boleh lupa bahwa Tuhan menciptakan kita sama," terang Putin.

Presiden yang merupakan sekutu dekat Presiden Suriah Bashar al-Assad kemudiah mengutip pidato Presiden AS Barack Obama pada Selasa (10/9/2013).

Dalam pidato itu, Obama menegaskan bahwa cita-cita dan prinsip-prinsip Amerika dipertaruhkan di Suriah saat ia menyebut bahwa Rezim Assad yang bertanggung jawab atas serangan yang diduga mengunakan senjata kimia di pinggiran Ibu Kota Damaskus pada 21 Agustus 2013 lalu. "Ini lah yang membuat AS berbeda. Inilah yang membuat kita luar biasa. Dengan kerendahan dan keteguhan hati, marilah kita jangan pernah melupakan esensial kebenaran," lanjut Obama.

Gagasan exceptionalism" secara historical merujuk kepada sebuah persepsi bahwa AS sebagai sebuah negara berbeda dengan sejumlah nagara maju lainnya secara kualitatif. Mengapa, sebab AS memiliki keunikan, prinsip-prinsip nasional, perjalanan sejarah, dan perbedaan institusi keagamaan dan politik. Gagasan tersebut di perkenalkan oleh Alexis de Tocqueville (1805-1859), seorang ilmuwan politik Francis penulis “Democracy in America” pada 1835. Dalam karyanya dia memperkenalkan apa yang kini disebut sebagai “The American Exceptionalism”
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0911 seconds (0.1#10.140)