Tersandung kasus perkosaan, Wakil Ketua DPR Inggris mundur

Sindonews.com - Wakil Ketua Parlemen Inggris, Nigel Evans, mengundurkan diri kemarin, setelah dituduh terlibat berbagai kasus pelanggaran seksual. Salah satunya, tuduhan pemerkosaan dalam sebuah kencan lebih dari satu dekade.

Nigel Evans, adalah politisi dari Partai Konservatif atau partai yang berkuasa di Inggris. Meskipun mengundurkan diri, Evanas akan bersikeras membela diri di pengadilan untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

Menurutnya, ia hanya mengundurkan diri sebagai pimpinan Parlemen. Dia menegaskan, tetap akan aktif di Parlemen, sebagai anggota Parlemen biasa. ”Sementara, saya sedih bahwa kasus ini belum ditutup hari ini. Saya yakin ada dua hal; pertama bahwa saya tidak bersalah, dan kedua bahwa ketidakbersalahan saya akan ditunjukkan,” kata Evans dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNN, Rabu (11/9/2013).

Evans telah didakwa dengan tuduhan pemerkosaan. Namun, dia dituduh terlibat dalam lima kasus kekerasan seksual. Seperti, dugaan pelecehan seksual yang disengaja, perbuatan seksual yang tidak diinginkan (korban), dua tuduhan serangan tidak senonoh. Menurut jaksa, ada tujuh korban dalam kasus yang melibatkan Evans.

Jaksa, dalam sebuah pernyataan menyebut, semua korban dalam dakwaan adalah laki-laki. Evans menyatakan diri sebagai gay pada tahun 2010, dan telah menempatkan dirinya sebagai seorang aktivis pembela hak-hak gay terkemuka di Inggris.

Penyelidikan terhadap Evans dimulai pada Mei 2013. Ketika itu, Evans ditangkap dan diinterogasi oleh polisi setelah dua pria berusia 20-an tahun mengaku mengalami serangan seksual.