Jariangan al-Qaeda serang desa kaum Kristen di Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Kelompok pemberontak jaringan al-Qaida, telah meluncurkan serangan terhadap sebuah desa yang dihuni kaum Kristen di Suriah. Serangan yang dilakukan di tengah ancaman agresi militer AS terhadap Suriah itu terjadi kemarin, di desa Maaloula.
Seorang biarawati, yang berbicara melalui telepon dari sebuah biara di desa itu, meminta namanya dirahasiakan, karena takut terhadap pembalasan dari kelompok pemberontak. Menurutnya, serangan terjadi beberapa jam sebelum panel Senat AS memberikan dukungan kepada Presiden Barack Obama untuk menyerang Suriah.
Menurut seorang pejabat Pemerintah Suriah, dan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan, desa yang dihuni oleh mayoritas kaum Kristen di Maaloula, diserang oleh pemberontak jaringan al-Qaida, yakni kelompok Jabhat al-Nusra.
Pihak Observatorium, mengatakan, di awal serangan, seorang dari al- Nusra meledakkan dirinya di sebuah pos pemeriksaan rezim Suriah di pintu masuk ke desa. Serangan bunuh diri diikuti oleh pertempuran antara pemberontak dan pasukan rezim.
Kelompok Observatorium yang berbasis di Inggris itu menyebut, para pemberontak telah merebut pos pemeriksaan, dan menewaskan delapan tentara rezim Suriah. Biarawati itu juga membenarkan, jika para pemberontak mengambil alih fasilitas hunian di atas gunung yang menghadap ke desa dan menembakkan peluru dari sana.
”Ini perang . Telah terjadi dari pukul 06.00 di pagi hari,” kata biarawati itu, seperti dikutip Fox News, Kamis (5/9/2013).
Menurutnya, sekitar 80 orang dari desa berlindung di biara yang menampung 13 biarawati dan 27 anak yatim. Seorang pejabat Pemerintah Suriah menegaskan pihak militer berusaha untuk mengusir pemberontak .
Maaloula adalah sebuah desa di pegunungan sekitar 40 mil (60 kilometer) timur laut dari Damaskus. Di desa itu berdiri rumah-rumah yang dihuni sekitar 2.000 warga. Beberapa di antaranya masih berbicara versi bahasa Aram, bahasa kuno seperti yang tertulis di Alkitab yang diyakini sebagai bahasa yang diucapkan Yesus.
Seorang biarawati, yang berbicara melalui telepon dari sebuah biara di desa itu, meminta namanya dirahasiakan, karena takut terhadap pembalasan dari kelompok pemberontak. Menurutnya, serangan terjadi beberapa jam sebelum panel Senat AS memberikan dukungan kepada Presiden Barack Obama untuk menyerang Suriah.
Menurut seorang pejabat Pemerintah Suriah, dan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan, desa yang dihuni oleh mayoritas kaum Kristen di Maaloula, diserang oleh pemberontak jaringan al-Qaida, yakni kelompok Jabhat al-Nusra.
Pihak Observatorium, mengatakan, di awal serangan, seorang dari al- Nusra meledakkan dirinya di sebuah pos pemeriksaan rezim Suriah di pintu masuk ke desa. Serangan bunuh diri diikuti oleh pertempuran antara pemberontak dan pasukan rezim.
Kelompok Observatorium yang berbasis di Inggris itu menyebut, para pemberontak telah merebut pos pemeriksaan, dan menewaskan delapan tentara rezim Suriah. Biarawati itu juga membenarkan, jika para pemberontak mengambil alih fasilitas hunian di atas gunung yang menghadap ke desa dan menembakkan peluru dari sana.
”Ini perang . Telah terjadi dari pukul 06.00 di pagi hari,” kata biarawati itu, seperti dikutip Fox News, Kamis (5/9/2013).
Menurutnya, sekitar 80 orang dari desa berlindung di biara yang menampung 13 biarawati dan 27 anak yatim. Seorang pejabat Pemerintah Suriah menegaskan pihak militer berusaha untuk mengusir pemberontak .
Maaloula adalah sebuah desa di pegunungan sekitar 40 mil (60 kilometer) timur laut dari Damaskus. Di desa itu berdiri rumah-rumah yang dihuni sekitar 2.000 warga. Beberapa di antaranya masih berbicara versi bahasa Aram, bahasa kuno seperti yang tertulis di Alkitab yang diyakini sebagai bahasa yang diucapkan Yesus.
(esn)