Oposisi Suriah tolak bahas perundingan Jenewa
A
A
A
Sindonews.com – Rencana menggelar konferensi internasional di Jenewa untuk menyelesaikan konflik di Suriah, nampaknya akan kian sulit terlaksana. Serangan senjata kimia yang menewaskan 1.300 orang di Damaskus, menjadi salah satu penyebab.
Hal ini ditegaskan dalam pertemuan antara anggota Koalisi Nasional Suriah dengan perwakilan Friends of Suriah, sekelompok negara-negara Barat dan Arab yang menentang Presiden Bashar al-Assad, di Istanbul, Senin (26/8/2013). Semula, pertemuan ini dimaksudkan untuk mendiskusikan rencana penyelenggaraan konferensi.
"Ini (pertemuan) adalah untuk Jenewa. Tapi, kami menolak untuk berbicara tentang Jenewa setelah apa yang terjadi. Kita harus menghukum diktator Bashar, dan kemudian baru kita bisa mendiskusikan Jenewa," kata Sekretaris Jenderal Koalisi Oposisi Suriah, Badr Jamous kepada Reuters, setelah pertemuan.
Oposisi Suriah menuduh pasukan Pemerintah Suriah telah melakukan penyerangan dengan menggunakan gas beracun di pinggiran Kota Damaskus pada 21 Agustus silam. Serangan ini menewaskan warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita yang tengah tertidur.
Hal ini ditegaskan dalam pertemuan antara anggota Koalisi Nasional Suriah dengan perwakilan Friends of Suriah, sekelompok negara-negara Barat dan Arab yang menentang Presiden Bashar al-Assad, di Istanbul, Senin (26/8/2013). Semula, pertemuan ini dimaksudkan untuk mendiskusikan rencana penyelenggaraan konferensi.
"Ini (pertemuan) adalah untuk Jenewa. Tapi, kami menolak untuk berbicara tentang Jenewa setelah apa yang terjadi. Kita harus menghukum diktator Bashar, dan kemudian baru kita bisa mendiskusikan Jenewa," kata Sekretaris Jenderal Koalisi Oposisi Suriah, Badr Jamous kepada Reuters, setelah pertemuan.
Oposisi Suriah menuduh pasukan Pemerintah Suriah telah melakukan penyerangan dengan menggunakan gas beracun di pinggiran Kota Damaskus pada 21 Agustus silam. Serangan ini menewaskan warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita yang tengah tertidur.
(esn)