10 tewas akibat gelombang kekerasan di Irak
A
A
A
Sindonews.com – Setidaknya 10 orang, termasuk lima tentara tewas dalam serangan terpisah di Irak utara dan tengah pada Minggu (25/8/2013). Demikian dinyatakan oleh Kepolisian Irak, seperti dikutip dari Xinhua.
Di provinsi utara Nineveh, pria bersenjata menggunakan senapan serbu menembak mati lima tentara yang menumpang sebuah minibus. Serangan ini terjadi di jalan utama di dekat Kota Shora, selatan ibu kota Provinsi Mosul, sekitar 400 km utara Baghdad.
Secara terpisah, sebuah bom mobil meledak di pagi hari dekat mobil seorang hakim di sebuah persimpangan di kota Balad, sekitar 80 km sebelah utara Baghdad. Serangan ini menewaskan empat orang dan melukai 21 orang lainnya, termasuk sang Hakim yang saat ini berada dalam kondisi kritis.
Sementara di provinsi Diyala, orang-orang bersenjata menembak mati seorang mantan polisi di kota Abbara, dekat ibukota provinsi Baquba, sekitar 65 km sebelah timur laut dari Baghdad.
Hingga kini, aksi kekerasan memang masih terus terjadi di Irak. Misi Bantuan PBB untuk Irak, baru-baru ini melaporkan, bahwa lebih dari 1.000 warga Irak tewas dan lebih dari 2.300 terluka dalam aksi terorisme dan kekerasan sepanjang Juli, yang juga menjadi bulan paling mematikan dalam kurun lebih dari lima tahun terakhir.
Di provinsi utara Nineveh, pria bersenjata menggunakan senapan serbu menembak mati lima tentara yang menumpang sebuah minibus. Serangan ini terjadi di jalan utama di dekat Kota Shora, selatan ibu kota Provinsi Mosul, sekitar 400 km utara Baghdad.
Secara terpisah, sebuah bom mobil meledak di pagi hari dekat mobil seorang hakim di sebuah persimpangan di kota Balad, sekitar 80 km sebelah utara Baghdad. Serangan ini menewaskan empat orang dan melukai 21 orang lainnya, termasuk sang Hakim yang saat ini berada dalam kondisi kritis.
Sementara di provinsi Diyala, orang-orang bersenjata menembak mati seorang mantan polisi di kota Abbara, dekat ibukota provinsi Baquba, sekitar 65 km sebelah timur laut dari Baghdad.
Hingga kini, aksi kekerasan memang masih terus terjadi di Irak. Misi Bantuan PBB untuk Irak, baru-baru ini melaporkan, bahwa lebih dari 1.000 warga Irak tewas dan lebih dari 2.300 terluka dalam aksi terorisme dan kekerasan sepanjang Juli, yang juga menjadi bulan paling mematikan dalam kurun lebih dari lima tahun terakhir.
(esn)