AS & Eropa kutuk tragedi mematikan di Suriah

Kamis, 22 Agustus 2013 - 10:33 WIB
AS & Eropa kutuk tragedi...
AS & Eropa kutuk tragedi mematikan di Suriah
A A A
Sindonews.com – Berbagai negara di dunia ramai-ramai mengutuk tragedi mematikan di dekat Damaskus, Suriah, Rabu kemarin. Para aktivis Suriah menuding serangan bom kimia itu, dilancarkan pasukan presiden Bashar al-Assad.

Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, salah satu dari berbagai negara yang mengutuk serangan yang diklaim oposisi Suriah telah menewaskan 1.300 orang.

Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest mengatakan AS mengutuk keras setiap penggunaan senjata kimia. Menurutnya, pemerintahan Obama segera bekerja untuk mengumpulkan informasi. Earnest mengatakan AS meminta PBB untuk menyelidiki dugaan itu.

”Kami telah menerima laporan bahwa para dokter di rumah sakit tidak memiliki obat yang tepat untuk mengobati para korban. Mereka hanya mampu mengobati dengan cuka dan air,” kata pihak Gedung Putih, dikutip Daily Mail, Kamis (22/8/2013).

Uni Eropa mengutuk dugaan penggunaan senjata kimia, yang oleh para aktivis dilakukan pemerintah Surih.”Harus segera diselidiki dan secara menyeluruh,” kata pimpinan Uni Eropa Urusan Luar Negeri, Catherine Ashton, melalui juru bicaranya.

”Uni Eropa menegaskan kembali, bahwa setiap penggunaan senjata kimia oleh setiap pihak di Suriah, benar-benar tidak dapat diterima,” katanya lagi.

Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, berbicara di Brussels, mengatakan, jika terbukti ada penggunaan senjata kimia, ” (itu) tidak hanya menjadi pembantaian, tetapi juga kekejaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Namun, kata Fabius, tuduhan dari Oposisi Suriah belum diverifikasi.

Inggris juga mengeluarkan kecaman senada. ”Saya sangat prihatin dengan laporan bahwa ratusan orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan udara dan serangan senjata kimia di daerah yang dikuasai pemberontak di dekat Damaskus,” kata Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague.

Sebaliknya, Rusia tetap membela Pemerintah Assad. Seorang juru bicara kementerian luar negeri di Moskow, mengatakan pelepasan gas beracun menjelang kedatangan inspektur PBB, adalah “provokasi” dari pemberontak, untuk mendiskreditkan Pemerintah Suriah.
(esn)
Berita Terkait
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Mewaspadai Dampak dari...
Mewaspadai Dampak dari Amerika Serikat
Apa Pemicu Kehancuran...
Apa Pemicu Kehancuran Amerika Serikat?
Menhan Prabowo Bertemu...
Menhan Prabowo Bertemu Menhan Amerika Serikat
Pilpres Bagi Diaspora...
Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Pilpres Amerika Serikat...
Pilpres Amerika Serikat Diwarnai Kericuhan di Washington
Berita Terkini
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
2 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
2 jam yang lalu
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
3 jam yang lalu
Kata-kata Wasiat Paus...
Kata-kata Wasiat Paus Fransiskus tentang Gaza dan Genosida oleh Israel
4 jam yang lalu
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
5 jam yang lalu
Apa yang Terjadi setelah...
Apa yang Terjadi setelah Seorang Paus Meninggal?
6 jam yang lalu
Infografis
Melawan Donald Trump,...
Melawan Donald Trump, 7 Kampus Elite AS Kehilangan Dana Miliaran Dolar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved