Diduga korupsi, Bo Xilai digiring ke pengadilan China

Kamis, 22 Agustus 2013 - 09:22 WIB
Diduga korupsi, Bo Xilai...
Diduga korupsi, Bo Xilai digiring ke pengadilan China
A A A
Sindonews.com – Bekas Ketua Partai Komunis China untuk wilayah Chongqing, Bo Xilai, 64, dihadirkan di pengadilan kota Jinan, China, Kamis (22/8/2013). Politisi top China itu untuk pertama kalinya diadili di depan publik, setelah lebih dari satu tahun karena dugaan skandal korupsi dan suap.

Pihak pengadilan Jinan, melalui microblog feed-nya, menyatakan, Bo Xilai dan lima anggota keluarganya dihadirkan dalam sidang. Selain itu, 19 wartawan juga dihadirkan sebagai saksi untuk kasus yang menjerat Bo Xilai.

Sejumlah pendukung Bo Xilai menggelar protes di luar gedung pengadilan. Mereka mengecam sidang yang menjerat Bo Xilai, dengan alasan kasus itu bermuatan politik.

”(Pemimpin) Chongqing membuat pengalaman yang baik bagi negara dan rakyat. Kemakmuran umum adalah yang diinginkan banyak orang,” teriak salah satu demonstran pendukung Bo Xilai sembari mengusung foto tokoh China, Mao Zedong, dikutip Reuters.

Jaksa pernah mendakwa Bo Xilai dengan tuduhan menerima suap, penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi beberapa pekan lalu. Kasus dugaan korupsi Xilai, merupakan skandal terbesar sejak 1976 di China. Beberapa media lokal juga membeberkan bukti suap dan korupsi yang menjerat Bo Xilai.

Caijing, majalah bisnis terkemuka China, misalnya, pernah menulis laporan, dugaan penggelapan dan penyuapan terhadap Bo Xilai, saat ia menjabat sebagai Walikota Dalian di Provinsi Liaoning. Saat menjabat itulah, Bo Xilai menjalin hubungan dengan pengusaha properti untuk memperpanjang kontrak usaha. Dari kesepakatan itu, Bo Xilai diduga menerima suap.

”Sedangkan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan terhadap Bo Xilai, adalah pencegahan penyelidikan oleh polisi terhadap istrinya, Gu Kailai, yang diduga terlibat dalam pembunuhan pengusaha Inggris, Neil Heywood,” tulis Caijing.

South China Morning Post, menyatakan, Bo Xilai telah dituduh menerima suap lebih dari 20 juta yuan atau USD3,2 juta. Ia juga dituduh menggelapkan dana publik 5 juta yuan.

”Saya pikir, itu sangat jelas bagi orang-orang Cina. Bo Xilai adalah pecundang dari perebutan kekuasaan, tetapi dia melakukan sesuatu yang tepat setidaknya bagi rakyat Chongqing dan Dalian, sehingga ia masih menikmati popularitas yang cukup tinggi di berbagai sektor tertentu dari rakyat China,” kata Bo Zhiyue, seorang profesor politik China di Universitas Nasional Singapura. ”Itu membuat sidang sangat, sangat sulit.”
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7609 seconds (0.1#10.140)