Diculik saat bocah, pemuda China ketemu orang tua via tes DNA
A
A
A
Sindonews.com – Xiao Ji, 21, berhasil bertemu dengan orangtuanya kembali. Sekitar 19 tahun yang lalu, atau saat Ji berusia dua tahun, ia diculik oleh sindikat penjual anak. Setelah ”hilang” hampir dua dekade, Ji bertemu orang tua kandungnya berkat tes DNA.
Ji, yang kini seorang mahasiswa, diculik saat berusia dua tahun di sebuah jalanan di Guangzhou, wilayah China selatan. Ia diculik saat ikut orangtuanya berbelanja. Si penculik lantas menjual Ji kepada keluarga di provinsi Fujian. Oleh keluarga itu, Ji dibesarkan tanpa sepengetahuan orang tua kandungnya.
Sejak anaknya diculik, orang tua kandung Ji, Huang Shouping dan Lin Sun tidak pernah menyerah untuk mencarinya. ”Kami selalu tahu bahwa suatu hari kita akan menemukannya, sehingga kami melakukan segala upaya yang kami bisa untuk membuat hal itu terjadi,” Huang, setelah bertemu dengan anaknya, kemarin, seperti dikutip Daily Mail.
Pasangan ini menemukan anak mereka, setelah memberikan sampel darah kepada polisi. Sampel darah itu kemudian diperbandingkan dengan DNA Xiao Ji. ”Semua anak angkat yang datang melapor, diuji DNA-nya dengan orang tua yang merasa kehilangan anaknya,” kata pihak kepolisian setempat, dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, ayah angkat Xiao Ji, Zhang Huan mengatakan kepada polisi, bahwa ia tidak tahu jika Xiao Ji adalah anak yang diculik, ketika ia membelinya 19 tahun silam. ”Saya dan istri saya tidak bisa memiliki anak," katanya. "Orang yang menjualnya kepada saya bilang dia adalah anaknya sendiri dan ia tidak mampu untuk merawatnya.”
Mahasiswa China itu sangat gembira bisa bertemua orang tua kandungnya. Namun, ia berkomitmen untuk tetap dekat dengan keluarga angkatnya. ”Saya memiliki empat orang tua, bukan dua," katanya. ”Orang tua angkat saya adalah ibu yang hebat dan ayah (angkat) saya memberi banyak cinta.”
Ji, yang kini seorang mahasiswa, diculik saat berusia dua tahun di sebuah jalanan di Guangzhou, wilayah China selatan. Ia diculik saat ikut orangtuanya berbelanja. Si penculik lantas menjual Ji kepada keluarga di provinsi Fujian. Oleh keluarga itu, Ji dibesarkan tanpa sepengetahuan orang tua kandungnya.
Sejak anaknya diculik, orang tua kandung Ji, Huang Shouping dan Lin Sun tidak pernah menyerah untuk mencarinya. ”Kami selalu tahu bahwa suatu hari kita akan menemukannya, sehingga kami melakukan segala upaya yang kami bisa untuk membuat hal itu terjadi,” Huang, setelah bertemu dengan anaknya, kemarin, seperti dikutip Daily Mail.
Pasangan ini menemukan anak mereka, setelah memberikan sampel darah kepada polisi. Sampel darah itu kemudian diperbandingkan dengan DNA Xiao Ji. ”Semua anak angkat yang datang melapor, diuji DNA-nya dengan orang tua yang merasa kehilangan anaknya,” kata pihak kepolisian setempat, dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, ayah angkat Xiao Ji, Zhang Huan mengatakan kepada polisi, bahwa ia tidak tahu jika Xiao Ji adalah anak yang diculik, ketika ia membelinya 19 tahun silam. ”Saya dan istri saya tidak bisa memiliki anak," katanya. "Orang yang menjualnya kepada saya bilang dia adalah anaknya sendiri dan ia tidak mampu untuk merawatnya.”
Mahasiswa China itu sangat gembira bisa bertemua orang tua kandungnya. Namun, ia berkomitmen untuk tetap dekat dengan keluarga angkatnya. ”Saya memiliki empat orang tua, bukan dua," katanya. ”Orang tua angkat saya adalah ibu yang hebat dan ayah (angkat) saya memberi banyak cinta.”
(esn)