PM sementara Mesir usulkan pembubaran Ikhwanul Muslimin
A
A
A
Sindonews.com – Perdana Menteri sementara Mesir, Hazem al-Beblawi, telah resmi mengusulkan untuk membubarkan Ikhwanul Muslimin. Menurut Juru Bicara Kabinet, Sherif Shawki, Sabtu (17/8/2013), usulan ini secara hukum sedang dipelajari.
"Perdana Menteri Hazem al-Beblawi mengajukan proposal kepada Menteri Urusan Sosial untuk melihat kerangka hukum guna membubarkan Ikhwanul Muslimin," kata Shawki saat konferensi pers yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari Xinhua.
Pernyataan itu datang setelah bentrokan semalam antara pendukung presiden terguling Mohamed Morsi dengan aparat keamanan yang menewaskan 173 jiwa dan melukai 1.330 lainnya di seluruh Mesir. Sebelumnya, Kabinet Mesir menggambarkan kelompok Ikhwanul Muslimin sebagai "teroris dan penjahat".
Dalam sebuah pernyataan, Jumat (16/8/2013), Kabinet Mesir mengatakan, bahwa pasukan keamanan telah menghadapi serangan oleh unsur-unsur teroris dan perampok, serta telah menangkap beberapa teroris yang tergabung dalam organisasi Persaudaraan Muslim.
Kabinet mendesak semua warga untuk melestarikan persatuan nasional dan menghindari perpecahan. “Pemerintah, angkatan bersenjata, polisi, dan orang-orang berdiri bersama-sama dalam menghadapi rencana brutal "teroris" Ikhwan,” kata pernyataan itu, seperti dikutip dari Xinhua.
"Perdana Menteri Hazem al-Beblawi mengajukan proposal kepada Menteri Urusan Sosial untuk melihat kerangka hukum guna membubarkan Ikhwanul Muslimin," kata Shawki saat konferensi pers yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari Xinhua.
Pernyataan itu datang setelah bentrokan semalam antara pendukung presiden terguling Mohamed Morsi dengan aparat keamanan yang menewaskan 173 jiwa dan melukai 1.330 lainnya di seluruh Mesir. Sebelumnya, Kabinet Mesir menggambarkan kelompok Ikhwanul Muslimin sebagai "teroris dan penjahat".
Dalam sebuah pernyataan, Jumat (16/8/2013), Kabinet Mesir mengatakan, bahwa pasukan keamanan telah menghadapi serangan oleh unsur-unsur teroris dan perampok, serta telah menangkap beberapa teroris yang tergabung dalam organisasi Persaudaraan Muslim.
Kabinet mendesak semua warga untuk melestarikan persatuan nasional dan menghindari perpecahan. “Pemerintah, angkatan bersenjata, polisi, dan orang-orang berdiri bersama-sama dalam menghadapi rencana brutal "teroris" Ikhwan,” kata pernyataan itu, seperti dikutip dari Xinhua.
(esn)