Umat Kristen Mesir dikambinghitamkan atas jatuhnya Morsi
A
A
A
Sindonews.com – Sentimen agama mulai muncul di tengah memanasnya krisis politik di Mesir. Dalam sebuah pawai di malam hari, sekitar 10 ribu orang melakukan aksi anti-Kristen di Mesir.
”Boikot Kristen," bunyi coretan di dinding bangunan kota utama di Mesir yang dilakukan para remaja. Menurut massa yang melakukan pawai, kaum minoritas Kristen di Mesir telah merekayasa pelengseran Presiden Mohamed Morsi.
Massa juga menuliskan kata-kata penghinaan yang dialamatkan kepada Tawdros, yang mengacu pada Pastur Tawadros II, imam Kristen Koptik di Mesir. Beberapa rumah keluarga penganut agama Kristen ditandai dengan coretan salib besar. Hal yang sama juga terjadi di toko dan tempat-tempat ibadah di Mesir.
”Mereka (para peserta pawai anti-Kristen) tidak akan berhenti selama mereka dibiarkan untuk melakukan apa yang mereka kebal hukum,” kata Hossam Nabil, 38, pemilik toko perhiasan di Youssry Ragheb St, lokasi yang dilewati peserta pawai, seperti dikutip Fox News, Kamis (8/8/2013). ”Mereka banyak dan suatu hari mereka akan membuang sampah di toko kami,” kata Nabil lagi.
Seperti umat Kristen lainnya, Nabil tetap bertahan di tokonya, sampai para demonstran berlalu. ”Mereka (para demonstran) mengacungkan jari telunjuk di tenggorokan mereka untuk menyarankan pada kelompok itu untuk membantai kami, atau kalau tidak mereka berteriak nama Morsi di wajah kami,” katanya.
Warga setempat yang semula berbelanja ketakutan dan kembali ke apartemen mereka untuk menjaga jarak dengan para demonstran. ”Kami tidak pernah mengalami jenis penganiayaan seperti ini sebelumnya. Kami dihina setiap hari," kata Nevine Kamal, 40, seorang apoteker beragama Kristen. ”Kami marah dan frustrasi, tapi kami tidak meninggalkan Assiut (kota yang mereka huni)," lanjut Nevine Kamal.
”Boikot Kristen," bunyi coretan di dinding bangunan kota utama di Mesir yang dilakukan para remaja. Menurut massa yang melakukan pawai, kaum minoritas Kristen di Mesir telah merekayasa pelengseran Presiden Mohamed Morsi.
Massa juga menuliskan kata-kata penghinaan yang dialamatkan kepada Tawdros, yang mengacu pada Pastur Tawadros II, imam Kristen Koptik di Mesir. Beberapa rumah keluarga penganut agama Kristen ditandai dengan coretan salib besar. Hal yang sama juga terjadi di toko dan tempat-tempat ibadah di Mesir.
”Mereka (para peserta pawai anti-Kristen) tidak akan berhenti selama mereka dibiarkan untuk melakukan apa yang mereka kebal hukum,” kata Hossam Nabil, 38, pemilik toko perhiasan di Youssry Ragheb St, lokasi yang dilewati peserta pawai, seperti dikutip Fox News, Kamis (8/8/2013). ”Mereka banyak dan suatu hari mereka akan membuang sampah di toko kami,” kata Nabil lagi.
Seperti umat Kristen lainnya, Nabil tetap bertahan di tokonya, sampai para demonstran berlalu. ”Mereka (para demonstran) mengacungkan jari telunjuk di tenggorokan mereka untuk menyarankan pada kelompok itu untuk membantai kami, atau kalau tidak mereka berteriak nama Morsi di wajah kami,” katanya.
Warga setempat yang semula berbelanja ketakutan dan kembali ke apartemen mereka untuk menjaga jarak dengan para demonstran. ”Kami tidak pernah mengalami jenis penganiayaan seperti ini sebelumnya. Kami dihina setiap hari," kata Nevine Kamal, 40, seorang apoteker beragama Kristen. ”Kami marah dan frustrasi, tapi kami tidak meninggalkan Assiut (kota yang mereka huni)," lanjut Nevine Kamal.
(esn)