Disekap Abu Sayyaf 9 bulan, sandera Malaysia berhasil kabur

Selasa, 06 Agustus 2013 - 17:04 WIB
Disekap Abu Sayyaf 9...
Disekap Abu Sayyaf 9 bulan, sandera Malaysia berhasil kabur
A A A
Sindonews.com - Seorang pria Malaysia berhasil melarikan diri dari tahanan militan Filipina, Abu Sayyaf, yang termasuk jaringan al-Qaida. Sandera itu berhasil melarikan diri setelah ditahan selama sembilan bulan.

Kepada seorang pejabat polisi Filipina, pria itu mengatakan, saudara sepupunya yang ikut disandera bersamanya, telah meninggal di tahanan militan karena sakit.

Kepala Provinsi Sulu, Abraham Orbito, mengatakan, petugas patroli melihat orang tengah berjalan di sebuah desa di kota Indanan, Selasa (6/8/2013) pagi. Pria bernama Chong Wei Jie, 25, itu mengaku kepada petugas, bahwa dia telah melarikan diri tiga hari sebelumnya.

”Menurutnya ia mampu melarikan diri ketika belenggunya mengendur dan ia melarikan diri hingga sampai ke desa Pasil di Indanan,” kata Orbito, seperti dikutip Fox News. Sedangkan sepupu Wei Jie, yakni Chong Wei Fei, 33, meninggal pada tanggal 8 April 2013. ”Dia (Wei Jie) bilang, dia melihat tubuh sepupunya gemetar dan kemudian berhenti bernapas,” ujar Orbito.

Dari pengakuan Wei Jie, lanjut Orbito, kelompok bersenjata Abu Sayyaf menculik Chong bersaudara di perkebunan kelapa sawit di negara bagian Sabah, dekat Sulu pada bulan November. Media Malaysia telah melaporkan bahwa Chong Wei Jie adalah asisten manajer perkebunan dan sepupunya adalah manajer.

Dia mengatakan keluarga mereka tidak mampu membayar uang tebusan sebesar 10 juta peso (Rp2,3 miliar). Kemudian diturunkan menjadi 2 juta peso (Rp472 juta).

Kelompok Abu Sayyaf, selama ini dikenal kerap memenggal sandera yang diculik. Kelompok itu masuk daftar organisasi teroris yang dirilis Amerika Serikat, karena juga melancarkan serangan bom. Kelompok itu, pada bulan Juni menculik dua orang bersaudara warga Filipina keturunan Aljazair dan para pembuat film di Patikul, kota Sulu. Mereka juga menculik seorang jurnalis Yordania dan dua warga Eropa.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0862 seconds (0.1#10.140)