Keluar dari RS, masinis kereta maut di Spanyol ditahan
A
A
A
Sindonews.com – Francisco Garzon (52), masinis ‘kereta maut’ di Spanyol yang tergelincir pada kecepatan tinggi dan menewaskan 78 orang, keluar dari rumah sakit pada Sabtu (27/7/2013).
Setelah keluar dari rumah sakit, Garzon tetap berada dalam tahanan polisi, untuk kemudian akan dihadirkan ke depan hakim untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dilakukannya sehingga kereta itu keluar dari rel dan terguling.
Garzon dirawat karena cedera kepala yang dideritanya dalam kecelakaan itu. Dia menolak untuk memberikan pernyataan kepada polisi pada Jumat (26/7/2013).
"Dia (Garzon) telah ditangkap oleh polisi atas tuduhan digaan pembunuhan tak disegaja," kata Menteri Dalam Negeri Spanyol, Jorge Fernandez Diaz di markas polisi Santiago de Compostela, kota barat laut Spanyol, di mana kecelakaan terjadi.
Polisi sudah mengatakan, Garzon diduga melakukan "kecerobohan" karena mengendarai kereta terlalu cepat saat melintasi tikungan di pinggiran Kota Santiago de Compostela.
Akibat kecelakaan kereta api terburuk di Spanyol ini, pemernitah negara itu menetapkan tiga hari masa berkabung.
Pihak berwenang mengatakan, mereka telah mengidentifikasi tiga mayat terakhir, salah satunya adalah seorang pria Perancis. Puluhan korban lainnya yang luka-luka masih dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi serius.
Setelah keluar dari rumah sakit, Garzon tetap berada dalam tahanan polisi, untuk kemudian akan dihadirkan ke depan hakim untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dilakukannya sehingga kereta itu keluar dari rel dan terguling.
Garzon dirawat karena cedera kepala yang dideritanya dalam kecelakaan itu. Dia menolak untuk memberikan pernyataan kepada polisi pada Jumat (26/7/2013).
"Dia (Garzon) telah ditangkap oleh polisi atas tuduhan digaan pembunuhan tak disegaja," kata Menteri Dalam Negeri Spanyol, Jorge Fernandez Diaz di markas polisi Santiago de Compostela, kota barat laut Spanyol, di mana kecelakaan terjadi.
Polisi sudah mengatakan, Garzon diduga melakukan "kecerobohan" karena mengendarai kereta terlalu cepat saat melintasi tikungan di pinggiran Kota Santiago de Compostela.
Akibat kecelakaan kereta api terburuk di Spanyol ini, pemernitah negara itu menetapkan tiga hari masa berkabung.
Pihak berwenang mengatakan, mereka telah mengidentifikasi tiga mayat terakhir, salah satunya adalah seorang pria Perancis. Puluhan korban lainnya yang luka-luka masih dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi serius.
(esn)