Tepco dikecam terkait kebocoran reaktor nuklir Jepang
A
A
A
Sindonews.com - Ahli nuklir asing pada Jumat (26/7/2013) mengecam operator nuklir Fukushima Jepang, Tokyo Electric Power (Tepco), karena mereka tidak transparan terkait bocornya reaktor nuklir yang beracun. Tepco sendiri mengklaim, tidak terbuka atas insiden itu, karena tidak ingin membuat panik warga Jepang.
Reaktor nuklir Fukshima bocor dan zat radioaktif sudah mengalir ke laur. Instalasi nuklir Jepang itu bocor, akibat bencana gempa bumi dan tsunami dua tahun lalu. Puluhan ribu warga sudah dievakuasi setelah insiden kebocoran reaktor nuklir terjadi.
”Tindakan mengenai pencemaran air ini menunjukkan kurangnya konservatif dalam proses pengambilan keputusan,” kata Dale Klein, mantan kepala Komisi Pengaturan Nuklir AS (NRC), dalam sebuah panel di Tokyo, seperti dikutip Channel News Asia.
”Hal ini juga tampak bahwa Anda (Tepco) tidak menjaga rakyat Jepang dengan memberitahukannya. Tindakan ini menunjukkan bahwa Anda tidak tahu apa yang Anda lakukan. Anda tidak punya rencana dan bahwa Anda tidak melakukan semua yang Anda bisa untuk melindungi lingkungan dan orang-orang.”
Klein diundang untuk menghadiri panel pemantauan Tepco yang disponsori dua ahli asing dan empat ahli Jepang, termasuk kepala eksekutif perusahaan Tepco. Perusahaan itu sebelumnya enggan membeberkan perihal kebocoran radioaktif nuklir Fukushima yang mengalir ke laut. Namun, kini mereka mengakuinya.
”Kami ingin menyampaikan frustrasi kita dalam kegiatan terakhir Anda (Tepco) mengenai pencemaran air," kata Klein.”Kami percaya bahwa peristiwa ini mengurangi dari kemajuan yang telah Anda buat pada pembersihan dan reformasi untuk Fukushima.”
Barbara Judge, Ketua Emeritus Otoritas Energi Atom Inggris, mengatakan juga kecewa atas ketertutupan perusahaan itu. ”Saya berharap bahwa akan ada pelajaran dari kesalahan penanganan masalah ini. Masyarakat segera diberitahu tentang situasi ini dan apakah Tepco berencana untuk memperbaiki itu,” imbuh dia.
Reaktor nuklir Fukshima bocor dan zat radioaktif sudah mengalir ke laur. Instalasi nuklir Jepang itu bocor, akibat bencana gempa bumi dan tsunami dua tahun lalu. Puluhan ribu warga sudah dievakuasi setelah insiden kebocoran reaktor nuklir terjadi.
”Tindakan mengenai pencemaran air ini menunjukkan kurangnya konservatif dalam proses pengambilan keputusan,” kata Dale Klein, mantan kepala Komisi Pengaturan Nuklir AS (NRC), dalam sebuah panel di Tokyo, seperti dikutip Channel News Asia.
”Hal ini juga tampak bahwa Anda (Tepco) tidak menjaga rakyat Jepang dengan memberitahukannya. Tindakan ini menunjukkan bahwa Anda tidak tahu apa yang Anda lakukan. Anda tidak punya rencana dan bahwa Anda tidak melakukan semua yang Anda bisa untuk melindungi lingkungan dan orang-orang.”
Klein diundang untuk menghadiri panel pemantauan Tepco yang disponsori dua ahli asing dan empat ahli Jepang, termasuk kepala eksekutif perusahaan Tepco. Perusahaan itu sebelumnya enggan membeberkan perihal kebocoran radioaktif nuklir Fukushima yang mengalir ke laut. Namun, kini mereka mengakuinya.
”Kami ingin menyampaikan frustrasi kita dalam kegiatan terakhir Anda (Tepco) mengenai pencemaran air," kata Klein.”Kami percaya bahwa peristiwa ini mengurangi dari kemajuan yang telah Anda buat pada pembersihan dan reformasi untuk Fukushima.”
Barbara Judge, Ketua Emeritus Otoritas Energi Atom Inggris, mengatakan juga kecewa atas ketertutupan perusahaan itu. ”Saya berharap bahwa akan ada pelajaran dari kesalahan penanganan masalah ini. Masyarakat segera diberitahu tentang situasi ini dan apakah Tepco berencana untuk memperbaiki itu,” imbuh dia.
(esn)