Makanan yang tewaskan puluhan siswa India terkontaminasi pesitisida
A
A
A
Sindonews.com – Sebuah laporan forensik awal telah mengkonfirmasi, bahwa makan siang gratis yang dibagikan sebuah sekolah di negara bagian Bihar, India timur, telah terkontaminasi pesitisida. Demikian dilaporkan seorang pejabat senior polisi India, Sabtu (20/7/2013).
Makanan beracun ini telah menyebabkan tewasnya 23 siswa sekolah itu pada Selasa lalu. Anak-anak yang mengkonsumsi makanan tersebut, jatuh sakit dalam beberapa menit. Mereka muntah dan kejang-kejang, sebagian mengalami kram di bagian perut. Makanan siang itu terdiri dari nasi dan kari kentang.
“Laporan ini menemukan fakta, bahwa makanan itu disiapkan dengan minyak goreng yang mengandung monokrotofos, senyawa organofosfat yang digunakan sebagai pestisida pertanian,” jelas Ravindra Kumar, seorang pejabat senior polisi, kepada wartawan, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Sebelumnya polisi mengatakan, bahwa mereka telah menduga kalau minyak goreng itu disimpan di wadah yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan pestisida. Hingga kini, polisi India masih mencari kepala sekolah, yang melarikan diri setelah insiden memilukan itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan, monokrotofos sebagai zat yang sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Pembagian makan siang gratis sendiri adalah bagian dari skema yang mencakup 120 juta anak-anak India dan bertujuan untuk mengatasi masalah malnutrisi dan mendorong kehadiran di sekolah.
Makanan beracun ini telah menyebabkan tewasnya 23 siswa sekolah itu pada Selasa lalu. Anak-anak yang mengkonsumsi makanan tersebut, jatuh sakit dalam beberapa menit. Mereka muntah dan kejang-kejang, sebagian mengalami kram di bagian perut. Makanan siang itu terdiri dari nasi dan kari kentang.
“Laporan ini menemukan fakta, bahwa makanan itu disiapkan dengan minyak goreng yang mengandung monokrotofos, senyawa organofosfat yang digunakan sebagai pestisida pertanian,” jelas Ravindra Kumar, seorang pejabat senior polisi, kepada wartawan, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Sebelumnya polisi mengatakan, bahwa mereka telah menduga kalau minyak goreng itu disimpan di wadah yang sebelumnya digunakan untuk menyimpan pestisida. Hingga kini, polisi India masih mencari kepala sekolah, yang melarikan diri setelah insiden memilukan itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan, monokrotofos sebagai zat yang sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Pembagian makan siang gratis sendiri adalah bagian dari skema yang mencakup 120 juta anak-anak India dan bertujuan untuk mengatasi masalah malnutrisi dan mendorong kehadiran di sekolah.
(esn)