Bentrok tentara Kongo & pemberontak M23 tewaskan 130 orang
A
A
A
Sindonews.com - Bentrok antara tentara Kongo dan pemberontak M23 tak terelakan di Kota Goma, wilayah timur Kongo, Senin, (15/7/2013) sore waktu setempat. Juru Bicara Pemerintah Kongo, Lambert Mende mengatakan, 130 orang tewas dalam bentrok itu.
"Pasukan kami telah menyebabkan kerugian besar bagi pemberontak M23. Sebab, dalam bentrok itu 120 anggota M23 tewas, sementara 12 orang tertangkap," ungkap Mende."Kami juga menderita kerugian, kami kehilangan 10 tentara kami," terang Mende.
Saat bentrok pecah, suara ledakan keras dari sejumlah tank dan mortir yang dikerahkan tentara Kongo terdengar sangat keras dari Kota Goma. Akibatnya, sekitar 1.000 orang memutuskan mengungsi ke tempat yang aman.
Bentrok itu merupakan serangan terbaru setelah pemberontak M23 meluncurkan serangan pada akhir pekan kemarin di luar Kota Goma, Provinsi Kivu utara."Bentrok itu terjadi setelah beberapa minggu, pemberontak M23 dengan dukungan Rwanda telah menyerang posisi tentara Kongo," ungkap Mende.
Keberadaan pemberontak M23 di Kongo telah menjadi ancaman terbesar dalam pemerintahan Presiden Kongo, Joseph Kabila. Konflik ini bisa berkembang menjadi perang yang menyeret negara tetangga.
Pemberontak M23, yang sebagian besar berasal dari suku Tutsi, memulai pemberontakan pada November lalu di sebelah timur Kongo. Wilayah ini dikenal sebagai daerah yang kaya akan mineral, namun mengalami instabilitas keamanan
"Pasukan kami telah menyebabkan kerugian besar bagi pemberontak M23. Sebab, dalam bentrok itu 120 anggota M23 tewas, sementara 12 orang tertangkap," ungkap Mende."Kami juga menderita kerugian, kami kehilangan 10 tentara kami," terang Mende.
Saat bentrok pecah, suara ledakan keras dari sejumlah tank dan mortir yang dikerahkan tentara Kongo terdengar sangat keras dari Kota Goma. Akibatnya, sekitar 1.000 orang memutuskan mengungsi ke tempat yang aman.
Bentrok itu merupakan serangan terbaru setelah pemberontak M23 meluncurkan serangan pada akhir pekan kemarin di luar Kota Goma, Provinsi Kivu utara."Bentrok itu terjadi setelah beberapa minggu, pemberontak M23 dengan dukungan Rwanda telah menyerang posisi tentara Kongo," ungkap Mende.
Keberadaan pemberontak M23 di Kongo telah menjadi ancaman terbesar dalam pemerintahan Presiden Kongo, Joseph Kabila. Konflik ini bisa berkembang menjadi perang yang menyeret negara tetangga.
Pemberontak M23, yang sebagian besar berasal dari suku Tutsi, memulai pemberontakan pada November lalu di sebelah timur Kongo. Wilayah ini dikenal sebagai daerah yang kaya akan mineral, namun mengalami instabilitas keamanan
(esn)